PEMBELAJARAN KUANTUM SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN
Oleh Djoko Saryono
Hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak (yang berkepentingan – stakeholder). Hal tersebut setidak-tidaknya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, perkembangan kebutuhan dan aktivitas berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan proses/hasil kerja lembaga pendidikan atau melaju lebih dahulu daripada proses pengajaran dan pembelajaran sehingga hasil-hasil pengajaran dan pembelajaran tidak cocok/pas dengan kenyataan kehidupan yang diarungi oleh siswa. Kedua, pandangan-pandangan dan temuan-temuan kajian (yang baru) dari berbagai bidang tentang pembelajaran dan pengajaran membuat paradigma, falsafah, dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang tidak memadai atau tidak cocok lagi. Ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil pengajaran dan pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah, dan metodologi pengajaran dan pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan mutu dan hasil pembelajaran dapat makin baik dan meningkat.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran – di samping juga menyelaraskan dan menyerasikan proses pembelajaran dengan pandangan-pandangan dan temuan-temuan baru di pelbagai bidang – falsafah dan metodologi pembelajaran senantiasa dimutakhirkan, diperbaharui, dan dikembangkan oleh berbagai kalangan khususnya kalangan pendidikan-pengajaran-pembelajaran. Oleh karena itu, falsafah dan metodologi pembelajaran silih berganti dipertimbangkan, digunakan atau diterapkan dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Lebih-lebih dalam dunia yang lepas kendali atau berlari tunggang-langgang (runway world – istilah Anthony Giddens) sekarang, falsafah dan metodologi pembelajaran sangat cepat berubah dan berganti, bahkan bermunculan secara serempak; satu falsafah dan metodologi pembelajaran dengan cepat dirasakan usang dan ditinggalkan, kemudian diganti (dengan cepat pula) dengan dan dimunculkan satu falsafah dan metodologi pembelajaran yang lain, malahan sering diumumkan atau dipopulerkan secara serentak beberapa falsafah dan metodologi pembelajaran.
Tidak mengherankan, dalam beberapa tahun terakhir ini di Indonesia telah berkelebatan (muncul, populer, surut, tenggelam) berbagai falsafah dan metodologi pembelajaran yang dipandang baru-mutakhir meskipun akar-akar atau sumber-sumber pandangannya sebenarnya sudah ada sebelumnya, malah jauh sebelumnya. Beberapa di antaranya (yang banyak dibicarakan, didiskusikan, dan dicobakan oleh pelbagai kalangan pembelajaran dan sekolah) dapat dikemukakan di sini, yaitu pembelajaran konstruktivis, pembelajaran kooperatif, pembelajaran terpadu, pembelajaran aktif, pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning, CTL), pembelajaran berbasis projek (project based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), pembelajaran interaksi dinamis, dan pembelajaran kuantum (quantum learning). Dibandingkan dengan falsafah dan metodologi pembelajaran lainnya, falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang disebut terakhir tampak relatif lebih populer dan lebih banyak disambut gembira oleh pelbagai kalangan di Indonesia berkat penerbitan beberapa buku mengenai hal tersebut oleh Penerbit KAIFA Bandung [Quantum Learning, Quantum Business, dan Quantum Teaching] – di samping berkat upaya popularisasi yang dilakukan oleh perbagai pihak melalui seminar, pelatihan, dan penerapan tentangnya. Walaupun demikian, masih banyak pihak yang mengenali pembelajaran kuantum secara terbatas – terutama terbatas pada bangun (konstruks) utamanya. Segi-segi kesejarahan, akar pandangan, dan keterbatasannya belum banyak dibahas orang. Ini berakibat belum dikenalinya pembelajaran kuantum secara utuh dan lengkap.
Sejalan dengan itu, tulisan ini mencoba memaparkan ihwal pembelajaran kuantum secara relatih utuh dan lengkap agar kita dapat mengenalinya lebih baik dan mampu menempatkannya secara proporsional di antara pelbagai falsafah dan metodologi pembelajaran lainnya – yang sekarang juga berkembang dan populer di Indonesia. Secara berturut-turut, tulisan ini memaparkan (1) latar belakang atau sejarah kemunculan pembelajaran kuantum, (2) akar-akar atau dasar-dasar teoretis dan empiris yang membentuk bangun pembelajaran kuantum, dan (3) pandangan-pandangan pokok yang membentuk karakteristik pembelajaran kuantum dan (4) kemungkinan penerapan pembelajaran kuantum dalam berbagai bidang terutama bidang pengajaran sekolah. Paparan ini lebih merupakan rekonstruksi pembelajaran kuantum yang didasarkan atas pemahaman dan persepsi penulis sendiri daripada resume atau rangkuman atas pikiran-pikiran pencetusnya.
LATAR BELAKANG KEMUNCULAN
Tokoh utama di balik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California, Amerika Serikat. SuperCamp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kuantum kepada para remaja di SuperCamp selama tahun-tahun awal dasawarsa 1980-an. “Metode ini dibangun berdasarkan pengalaman dan penelitian terhadap 25 ribu siswa dan sinergi pendapat ratusan guru di SuperCamp”, jelas DePorter dalam Quantum Teaching (2001: 4). “Di SuperCamp inilah prinsip-prinsip dan metode-metode Quantum Learning menemukan bentuknya”, ungkapnya dalam buku Quantum Learning (1999:3).
Pada tahap awal perkembangannya, pembelajaran kuantum terutama dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karier para remaja di rumah atau ruang-ruang rumah; tidak dimaksudkan sebagai metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah atau ruang-ruang kelas. Lambat laun, orang tua para remaja juga meminta kepada DePorter untuk mengadakan program program pembelajaran kuantum bagi mereka. “Mereka telah melihat hal yang telah dilakukan Quantum Learning pada anak-anak mereka, dan mereka ingin belajar untuk menerapkan teknik dan prinsip yang sama dalam hidup dan karier mereka sendiri – perusahaan komputer, kantor pengacara, dan tentu agen-agen realestat mereka. Demikian lingkaran ini terus bergulir”, papar DePorter dalam Quantum Business (2001:27). Demikianlah, metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat dan bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran kuantum merupakan falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.
Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan, dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning: Unleashing The Genius in You. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1992 oleh Dell Publishing New York. Pada tahun 1999 muncul terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit KAIFA Bandung dengan judul Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan). Buku yang ditulis oleh DePorter bersama Mike Hernacki – mitra kerja DePorter yang mantan guru dan pengacara – tersebut memaparkan pandangan-pandangan umum dan prinsip-prinsip dasar yang membentuk bangun pembelajaran kuantum. Pandangan-pandangan umum dan prinsip-prinsip dasar yang termuat dalam buku Quantum Learning selanjutnya diterapkan, dipraktikkan, dan atau diimplementasikan dalam lingkungan bisnis dan kelas (sekolah). Penerapan, pemraktikan, dan atau pengimplementasian pembelajaran kuantum di lingkungan bisnis termuat dalam buku Quantum Business: Achieving Success Through Quantum Learning yang terbit pertama kali pada tahun 1997 dan diterbitkan oleh Dell Publishing, New York. Buku yang ditulis oleh DePorter bersama Mike Hernacki ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Basyrah Nasution dan diterbitkan oleh Penerbit KAIFA Bandung pada tahun 1999 dengan judul Quantum Business: Membiasakan Berbisnis secara Etis dan Sehat. Sementara itu, penerapan, pemraktikkan, dan pengimplementasian pembelajaran kuantum di lingkungan sekolah (pengajaran) termuat dalam buku Quantum Teaching: Orchestrating Student Success yang terbit pertama kali tahun 1999 dan diterbitkan oleh Penerbit Allyn and Bacon, Boston. Buku yang ditulis oleh DePorter bersama Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ary Nilandari dan diterbitkan oleh Penerbit KAIFA Bandung pada tahun 2000 dengan judul Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas.
Dapat dikatakan bahwa ketiga buku tersebut laris (best-seller) di pasar. Lebih-lebih terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Terjemahan bahasa Indonesia buku Quantum Learning dalam tempo tiga tahun sudah cetak ulang tiga belas kali; buku Quantum Business sudah cetak ulang lima kali dalam tempo dua tahun; dan buku Quantum Teaching sudah cetak ulang tiga kali dalam tempo satu tahun. Hal tersebut sekaligus memperlihatkan betapa populer dan menariknya falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum di Indonesia dan bagi komunitas masyarakat Indonesia. Popularitas dan kemenarikan pembelajaran kuantum makin tampak kuat-tinggi ketika frekuensi penyelenggaraan seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, dan pengujicobaan pembelajaran kuantum di Indonesia makin tinggi.
AKAR-AKAR LANDASAN
Meskipun dinamakan pembelajaran kuantum, falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum tidaklah diturunkan atau ditransformasikan secara langsung dari fisika kuantum yang sekarang sedang berkembang pesat. Tidak pula ditransformasikan dari prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan utama fisika kuantum yang dikemukakan oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika kuantum. Jika ditelaah atau dibandingkan secara cermat, istilah kuantum [quantum] yang melekat pada istilah pembelajaran [learning] ternyata tampak berbeda dengan konsep kuantum dalam fisika kuantum. Walaupun demikian, serba sedikit tampak juga kemiripannya. Kemiripannya terutama terlihat dalam konsep kuantum. Dalam fisika kuantum, istilah kuantum memang diberi konsep perubahan energi menjadi cahaya selain diyakini adanya ketakteraturan dan indeterminisme alam semesta. Sementara itu, dalam pandangan DePorter, istilah kuantum bermakna “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya” dan istilah pembelajaran kuantum bermakna “interaksi-teraksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi”. Di samping itu, dalam pembelajaran kuantum diyakini juga adanya keberagaman dan intedeterminisme. Konsep dan keyakinan ini lebih merupakan analogi rumus Teori Relativitas Einstein, bukan transformasi rumus Teori Relativitas Einstein. Hal ini makin tampak bila disimak pernyataan DePorter bahwa “Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Mungkin Anda sudah pernah melihat persamaan ini ditulis sebagai E=mc2. Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya” (1999:16). Jelaslah di sini bahwa prinsip-prinsip pembelajaran kuantum bukan penurunan, adaptasi, modifikasi atau transformasi prinsip-prinsip fisika kuantum, melainkan hanya sebuah analogi prinsip relativitas Einstein, bahkan analogi term/konsep saja. Jadi, akar landasan pembelajaran kuantum bukan fisika kuantum.
Pembelajaran kuantum sesungguhnya merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemrograman neurologi/neurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah ada. Di samping itu, ditambah dengan pandangan-pandangan pribadi dan temuan-temuan empiris yang diperoleh DePorter ketika mengembangkan konstruk awal pembelajaran kuantum. Hal ini diakui sendiri oleh DePorter. Dalam Quantum Learning (1999:16) dia mengatakan sebagai berikut.
Quantum Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepartan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode kami sendiri. Termasuk di antaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti:
• Teori otak kanan/kiri
• Teori otak triune (3 in 1)
• Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
• Teori kecerdasan ganda
• Pendidikan holistik (menyeluruh)
• Belajar berdasarkan pengalaman
• Belajar dengan simbol
• Simulasi/permainan
Sementara itu, dalam Quantum Teaching (2000:4) dikatakannya sebagai berikut.
Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intelegences (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson dan Johnson), dan Element of Effective Instruction (Hunter).
Dua kutipan tersebut dengan gamblang menunjukkan bahwa ada bermacam-macam akar pandangan dan pikiran yang menjadi landasan pembelajaran kuantum. Pelbagai akar pandangan dan pikiran itu diramu, bahkan disatukan dalam sebuah model teoretis yang padu dan utuh hingga tidak tampak lagi asalnya – pada gilirannya model teoretis tersebut diujicobakan secara sistemis sampai ditemukan bukti-bukti empirisnya.
Di antara berbagai akar pandangan dan pikiran yang menjadi landasan pembelajaran kuantum yang dikemukakan oleh DePorter di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa pandangan-pandangan teori sugestologi atau pembelajaran akseleratif Lozanov, teori kecerdasan ganda Gardner, teori pemrograman neurolinguistik (NLP) Grinder dan Bandler, dan pembelajaran eksperensial [berdasarkan pengalaman] Hahn serta temuan-temuan mutakhir neurolinguistik mengenai peranan dan fungsi otak kanan mendominasi atau mewarnai secara kuat sosok [profil] pembelajaran kuantum. Teori kecerdasan ganda, teori pemograman neurolinguistik, dan temuan-temuan mutakhir neurolinguistik sangat berpengaruh terhadap pandangan dasar pembelajaran kuantum mengenai kemampuan manusia selaku pembelajar – khususnya kemampuan otak dan pikiran pembelajar. Selain itu, dalam batas tertentu teori dan temuan tersebut juga berpengaruh terhadap pandangan dasar pembelajaran kuantum tentang perancangan, penyajian, dan pemudahan [fasilitasi] proses pembelajaran untuk mengembangkan dan melejitkan potensi-diri pembelajar – khususnya kemampuan dan kekuatan pikiran pembelajar. Sementara itu, pembelajaran akseleratif, pembelajaran eksperensial, dan pembelajaran kooperatif sangat berpengaruh terhadap pandangan dasar pembelajaran kuantum terhadap kiat-kiat merancang, menyajikan, mengelola, memudahkan, dan atau mengorkestrasi proses pembelajaran yang efektif dan optimal – termasuk kiat memperlakukan faktor-faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
KARAKTERISTIK UMUM
Walaupun memiliki akar landasan bermacam-macam sebagaimana dikemukakan di atas, pembelajaran kuantum memiliki karakteristik umum yang dapat memantapkan dan menguatkan sosoknya. Beberapa karakteristik umum yang tampak membentuk sosok pembelajaran kuantum sebagai berikut.
• Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai. Oleh karena itu, pandangan tentang pembelajaran, belajar, dan pembelajar diturunkan, ditransformasikan, dan dikembangkan dari berbagai teori psikologi kognitif; bukan teori fisika kuantum. Dapat dikatakan di sini bahwa pembelajaran kuantum tidak berkaitan erat dengan fisika kuantum – kecuali analogi beberapa konsep kuantum. Hal ini membuatnya lebih bersifat kognitif daripada fisis.
• Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-istis”, dan atau nativistis. Manusia selaku pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi, dan sebagainya dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal atau optimal. Hadiah dan hukuman dipandang tidak ada karena semua usaha yang dilakukan manusia patut dihargai. Kesalahan dipandang sebagai gejala manusiawi. Ini semua menunjukkan bahwa keseluruhan yang ada pada manusia dilihat dalam perspektif humanistis.
• Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis, dan atau maturasionistis. Karena itu, menurut hemat penulis, nuansa konstruktivisme dalam pembelajaran kuantum relatif kuat. Malah dapat dikatakan di sini bahwa pembelajaran kuantum merupakan salah satu cerminan filsafat konstruktivisme kognitif, bukan konstruktivisme sosial. Meskipun demikian, berbeda dengan konstruktivisme kognitif lainnya yang kurang begitu mengedepankan atau mengutamakan lingkungan, pembelajaran kuantum justru menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan optimal dan memudahkan keberhasilan tujuan pembelajaran.
• Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan], menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks pembelajaran. Atau lebih tepat dikatakan di sini bahwa pembelajaran kuantum tidak memisahkan dan tidak membedakan antara res cogitans dan res extenza, antara apa yang di dalam dan apa yang di luar. Dalam pandangan pembelajaran kuantum, lingkungan fisikal-mental dan kemampuan pikiran atau diri manusia sama-sama pentingnya dan saling mendukung. Karena itu, baik lingkungan maupun kemampuan pikiran atau potensi diri manusia harus diperlakukan sama dan memperoleh stimulan yang seimbang agar pembelajaran berhasil baik.
• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. Dapat dikatakan bahwa interaksi telah menjadi kata kunci dan konsep sentral dalam pembelajaran kuantum. Karena itu, pembelajaran kuantum memberikan tekanan pada pentingnya interaksi, frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna. Di sini proses pembelajaran dipandang sebagai penciptaan interaksi-interaksi bermutu dan bermakna yang dapat mengubah energi kemampuan pikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya-cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar. Interaksi yang tidak mampu mengubah energi menjadi cahaya harus dihindari, kalau perlu dibuang jauh dalam proses pembelajaran. Dalam kaitan inilah komunikasi menjadi sangat penting dalam pembelajaran kuantum.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Di sini pemercepatan pembelajaran diandaikan sebagai lompatan kuantum. Pendeknya, menurut pembelajaran kuantum, proses pembelajaran harus berlangsung cepat dengan keberhasilan tinggi. Untuk itu, segala hambatan dan halangan yang dapat melambatkan proses pembelajaran harus disingkirkan, dihilangkan, atau dieliminasi. Di sini pelbagai kiat, cara, dan teknik dapat dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik, suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks, dan sebagainya. Jadi, segala sesuatu yang menghalangi pemercepatan pembelajaran harus dihilangkan pada satu sisi dan pada sisi lain segala sesuatu yang mendukung pemercepatan pembelajaran harus diciptakan dan dikelola sebaik-baiknya.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat. Kealamiahan dan kewajaran menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai, dan menyenangkan, sedang keartifisialan dan kepura-puraan menimbulkan suasana tegang, kaku, dan membosankan. Karena itu, pembelajaran harus dirancang, disajikan, dikelola, dan difasilitasi sedemikian rupa sehingga dapat diciptakan atau diwujudkan proses pembelajaran yang alamiah dan wajar. Di sinilah para perancang dan pelaksana pembelajaran harus bekerja secara proaktif dan suportif untuk menciptakan kealamiahan dan kewajaran proses pembelajaran.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak bermakna dan tidak bermutu membuahkan kegagalan, dalam arti tujuan pembelajaran tidak tercapai. Sebab itu, segala upaya yang memungkinkan terwujudnya kebermaknaan dan kebermutuan pembelajaran harus dilakukan oleh pengajar atau fasilitator. Dalam hubungan inilah perlu dihadirkan pengalaman yang dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, terutama pengalaman pembelajar perlu diakomodasi secara memadai. Pengalaman yang asing bagi pembelajar tidak perlu dihadirkan karena hal ini hanya membuahkan kehampaan proses pembelajaran. Untuk itu, dapat dilakukan upaya membawa dunia pembelajar ke dalam dunia pengajar pada satu pihak dan pada pihak lain mengantarkan dunia pengajar ke dalam dunia pembelajar. Hal ini perlu dilakukan secara seimbang.
• Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran meliputi penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belajar-untuk-belajar, dan keterampilan hidup. Konteks dan isi ini tidak terpisahkan, saling mendukung, bagaikan sebuah orkestra yang memainkan simfoni. Pemisahan keduanya hanya akan membuahkan kegagalan pembelajaran. Kepaduan dan kesesuaian keduanya secara fungsional akan membuahkan keberhasilan pembelajaran yang tinggi; ibaratnya permainan simfoni yang sempurna yang dimainkan dalam sebuah orkestra.
• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan [dalam] hidup, dan prestasi fisikal atau material. Ketiganya harus diperhatikan, diperlakukan, dan dikelola secara seimbang dan relatif sama dalam proses pembelajaran; tidak bisa hanya salah satu di antaranya. Dikatakan demikian karena pembelajaran yang berhasil bukan hanya terbentuknya keterampilan akademis dan prestasi fisikal pembelajar, namun lebih penting lagi adalah terbentuknya keterampilan hidup pembelajar. Untuk itu, kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat terwujud kombinasi harmonis antara keterampilan akademis, keterampilan hidup, dan prestasi fisikal.
• Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses pembelajaran. Tanpa nilai dan keyakinan tertentu, proses pembelajaran kurang bermakna. Untuk itu, pembelajar harus memiliki nilai dan keyakinan tertentu yang positif dalam proses pembelajaran. Di samping itu, proses pembelajaran hendaknya menanamkan nilai dan keyakinan positif dalam diri pembelajar. Nilai dan keyakinan negatif akan membuahkan kegagalan proses pembelajaran. Misalnya, pembelajar perlu memiliki keyakinan bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan tanda telah belajar; kesalahan atau kegagalan bukan tanda bodoh atau akhir segalanya. Dalam proses pembelajaran dikembangkan nilai dan keyakinan bahwa hukuman dan hadiah (punishment dan reward) tidak diperlukan karena setiap usaha harus diakui dan dihargai. Nilai dan keyakinan positif seperti ini perlu terus-menerus dikembangkan dan dimantapkan. Makin kuat dan mantap nilai dan keyakinan positif yang dimiliki oleh pembelajar, kemungkinan berhasil dalam pembelajaran akan makin tinggi. Dikatakan demikian sebab “Nilai-nilai ini menjadi kacamata yang dengannya kita memandang dunia. Kita mengevaluasi, menetapkan prioritas, menilai, dan bertingkah laku berdasarkan cara kita memandang kehidupan melalui kacamata ini”, ungkap DePorter dalam Quantum Business (2000:54).
• Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban. Keberagaman dan kebebasan dapat dikatakan sebagai kata kunci selain interaksi. Karena itu, dalam pembelajaran kuantum berkembang ucapan: Selamat datang keberagaman dan kebebasan, selamat tinggal keseragaman dan ketertiban!. Di sinilah perlunya diakui keragaman gaya belajar siswa atau pembelajar, dikembangkannya aktivitas-aktivitas pembelajar yang beragam, dan digunakannya bermacam-macam kiat dan metode pembelajaran. Pada sisi lain perlu disingkirkan penyeragaman gaya belajar pembelajar, aktivitas pembelajaran di kelas, dan penggunaan kiat dan metode pembelajaran.
• Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran. Aktivitas total antara tubuh dan pikiran membuat pembelajaran bisa berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal.
PRINSIP-PRINSIP UTAMA
Prinsip dapat berarti (1) aturan aksi atau perbuatan yang diterima atau dikenal dan (2) sebuah hukum, aksioma, atau doktrin fundamental. Pembelajaran kuantum juga dibangun di atas aturan aksi, hukum, aksioma, dan atau doktrin fundamental mengenai dengan pembelajaran dan pembelajar. Setidak-tidaknya ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut.
1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar). Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Untuk itu, pengajar dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan pembelajar baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik pembelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru. Di samping berarti dunia pembelajar diperluas, hal ini juga berarti dunia pengajar diperluas. Di sinilah Dunia Kita menjadi dunia bersama pengajar dan pembelajar. Inilah dinamika pembelajaran manusia selaku pembelajar.
2. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu atau partitur, pemainan simfoni ini memiliki struktur dasar chord. Struktur dasar chord ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar pembelajaran kuantum. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini.
Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara
Dalam pembelajaran kuantum, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai sikap guru, mulai kertas yang dibagikan oleh pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
Ketahuilah bahwa Segalanya Betujuan
Semua yang terjadi dalam proses pengubahan energi menjadi cahaya mempunyai tujuan. Tidak ada kejadian yang tidak bertujuan. Baik pembelajar maupun pengajar harus menyadari bahwa kejadian yang dibuatnya selalu bertujuan.
• Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan
Proses pembelajaran paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Dikatakan demikian karena otak manusia berkembang pesat dengan adanya stimulan yang kompleks, yang selanjutnya akan menggerakkan rasa ingin tahu.
• Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran
Pembelajaran atau belajar selalu mengandung risiko besar. Dikatakan demikian karena pembelajaran berarti melangkah keluar dari kenyamanan dan kemapanan di samping berarti membongkar pengetahuan sebelumnya. Pada waktu pembelajar melakukan langkah keluar ini, mereka patut memperoleh pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Bahkan sekalipun mereka berbuat kesalahan, perlu diberi pengakuan atas usaha yang mereka lakukan.
• Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan
Segala sesuatu yang layak dipelajari oleh pembelajar sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya. Perayaaan atas apa yang telah dipelajari dapat memberikan balikan mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan pembelajaran.
3. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi pembelajaran kuantum. Ada delapan prinsip keunggulan – yang juga disebut delapan kunci keunggulan – yang diyakini dalam pembelajaran kuantum. Delapan kunci keunggulan itu sebagai berikut.
• Terapkanlah Hidup dalam Integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan belajar. Dengan kata lain, integritas dapat membuka pintu jalan menuju prestasi puncak.
• Akuilah Kegagalan Dapat Membawa Kesuksesan
Dalam pembelajaran, kita harus mengerti dan mengakui bahwa kesalahan atau kegagalan dapat memberikan informasi kepada kita yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga kita dapat berhasil. Kegagalan janganlah membuat cemas terus menerus dan diberi hukuman karena kegagalan merupakan tanda bahwa seseorang telah belajar.
• Berbicaralah dengan Niat Baik
Dalam pembelajaran, perlu dikembangkan keterampilan berbicara dalam arti positif dan bertanggung jawab atas komunikasi yang jujur dan langsung. Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar pembelajar.
• Tegaskanlah Komitmen
Dalam pembelajaran, baik pengajar maupun pembelajar harus mengikuti visi-misi tanpa ragu-ragu, tetap pada rel yang telah ditetapkan. Untuk itu, mereka perlu melakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan. Di sinilah perlu dikembangkan slogan: Saya harus menyelesaikan pekerjaan yang memang harus saya selesaikan, bukan yang hanya saya senangi.
• Jadilah Pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Tanpa tanggung jawab tidak mungkin terjadi pembelajaran yang bermakna dan bermutu. Karena itu, pengajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka. Mereka hendaklah menjadi manusia yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggung jawab.
• Tetaplah Lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pembelajar, lebih-lebih pengajar, harus pandai-pandai membaca lingkungan dan suasana, dan harus pandai-pandai mengubah lingkungan dan suasana bilamana diperlukan. Misalnya, di kelas guru dapat saja mengubah rencana pembelajaran bilamana diperlukan demi keberhasilan siswa-siswanya; jangan mati-matian mempertahankan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
• Pertahankanlah Keseimbangan
Dalam pembelajaran, pertahankan jiwa, tubuh, emosi, dan semangat dalam satu kesatuan dan kesejajaran agar proses dan hasil pembelajaran efektif dan optimal. Tetap dalam keseimbangan merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus sehingga diperlukan sikap dan tindakan cermat dari pembelajar dan pengajar.
PANDANGAN TENTANG PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJAR
Selain memiliki karakteristik umum dan prinsip-prinsip utama seperti dikemukakan di atas, pembelajaran kuantum memiliki pandangan tertentu tentang pembelajaran dan pembelajar. Beberapa pandangan mengenai pembelajaran dan pembelajar yang dimaksud dapat dikemukakan secara ringkas berikut.
• Pembelajaran berlangsung secara aktif karena pembelajar itu aktif dan kreatif. Bukti keaktifan dan kekreatifan itu dapat ditemukan dalam peranan dan fungsi otak kanan dan otak kiri pembelajar. Pembelajaran pasif mengingkari kenyataan bahwa pembelajar itu aktif dan kreatif, mengingkari peranan dan fungsi otak kanan dan otak kiri.
• Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila didasarkan pada karakteristik gaya belajar pembelajar sehingga penting sekali pemahaman atas gaya belajar pembelajar. Setidak-tidaknya ada tiga gaya belajar yang harus diperhitungkan dalam proses pembelajaran, yaitu gaya auditoris, gaya visual, dan gaya kinestetis.
• Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila tercipta atau terdapat suasana nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan sehingga kenyamanan, kesenangan, kerileksan, dan kegairahan dalam pembelajaran perlu diciptakan dan dipelihara. Pembelajar dapat mencapai hasil optimal bila berada dalam suasana nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan. Untuk itu, baik lingkungan fisikal, lingkungan mental, dan suasana harus dirancang sedemikian rupa agar membangkitkan kesan nyaman, rileks, menyenangkan, sehat, dan menggairahkan.
• Pembelajaran melibatkan lingkungan fisikal-mental dan kemampuan pikiran atau potensi diri pembelajar secara serempak. Oleh karena itu, penciptaan dan pemeliharaan lingkungan yang tepat sangat penting bagi tercapainya proses pembelajaran yang efektif dan optimal. Dalam konteks inilah perlu dipelihara suasana positif, aman, suportif, santai, dan menyenangkan; lingkungan belajar yang nyaman, membangkitkan semangat, dan bernuansa musikal; dan lingkungan fisik yang partisipatif, saling menolong, mengandung permainan, dan sejenisnya.
• Pembelajaran terutama pengajaran membutuhkan keserasian konteks dan isi. Segala konteks pembelajaran perlu dikembangkan secara serasi dengan isi pembelajaran. Untuk itulah harus diciptakan dan dipelihara suasana yang memberdayakan atau menggairahkan, landasan yang kukuh, lingkungan fisikal-mental yang mendukung, dan rancangan pembelajaran yang dinamis. Selain itu, perlu juga diciptakan dan dipelihara penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belajar yang merangsang untuk belajar, dan keterampilan hidup yang suportif.
• Pembelajaran berlangsung optimal bilamana ada keragaman dan kebebasan karena pada dasarnya pembelajar amat beragam dan memerlukan kebebasan. Karena itu, keragaman dan kebebasan perlu diakui, dihargai, dan diakomodasi dalam proses pembelajaran. Keseragaman dan ketertiban (dalam arti kekakuan) harus dihindari karena mereduksi dan menyederhanakan potensi dan karakteristik pembelajar. Potensi dan karakteristik pembelajar sangat beragam yang memerlukan suasana bebas untuk aktualisasi atau artikulasi.
PENUTUP
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran kuantum merupakan sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya). Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran). Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal.
DAFTAR RUJUKAN
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Quantum Business: Membiasakan Bisnis secara Etis dan Sehat. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Penerbit KAIFA.
Dryden, Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.
Giddens, Anthony. 2001. Runway World. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill.
Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Step to Teach Any Subject. Massachusetts: A Simon and Schuster Company.
Sunday, February 1, 2009
Sunday, January 11, 2009
Disband the United Nations
As the Republika made online (Sunday, January 11, 2009 at 16:58:00), the head of the MPR RI Hidayat Nur Wahid said if the United Nations (UN) failed to stop Palestinian attacks Israel, the agency should be dissolved and replaced by institutions new truly effective to maintain world peace.
"United Nations that was formed from the top of the league correction nations. If the UN does not effectively replaced it. The majority of countries in the world against the attitude Isrel surely agree replaced the UN, "said the former president of the MCC.
Hidayat ask the government to do more active communication with the other countries to press Israel to end Palestinian serangannya. Hidayat also ask President Susilo Bambang Yudhoyono is not enough just call French President Nicolas Sarkozy to push for peace in Palestine, but also in touch with the leading countries in the Middle East such as Egyptian President Hosni Mubarak, King of Jordan and President of Turkey.
Meanwhile at a separate Hizbut Tahrir spokesman Muhammad Ismail Yusanto Indonesia with the firm said that Indonesia must come out of the UN ruling. As preceding the United Nations League Nations (LBB) is a tool countries disbelieve imperialist interests to legitimize their evil, especially to the Islamic world. "Sacred legal join the international organization," he said.
According to Ismail Yusanto, the existence of Israel as a colonialist country also can not be separated from the role of the United Nations and the LBB. To melegalkan British colony on the Palestinians, the Palestinian LBB under guardianship of the colonial state. Previous menlu descendants of British Jews, Arthur James Balfour tells leaders Zionis England, Lord Rothschild, that the UK will strengthen Jewish settlement in Palestine and help the establishment of Jewish homeland.
Five years later, the LBB to the UK to give a mandate to control Palestine. In the year 1948, which strengthened the state of Israel with the UN resolution that set No.151 zoning Palestine into two states, namely Palestine and the Jewish state. UN resolution this melegalkan presence Zionis this country as imperialist.
Next through the veto mechanism that is owned exclusively by the U.S. and four other countries in the UN Security Council, Israel is protected by developed countries. Any resolution that Israel will be deemed harmful by the state diveto uncle Sam that. The UN is not only still powerless Zionais state of Israel even though it does not comply with UN resolutions.
Furthermore, Ismail Yusanto emphasize Muslim countries must come out of the United Nations and must unite under the auspices of Islamic Khilafah. This is the Islamic Khilafah State which will unite the lands of Islam under the leadership of a Kholifah, protect, and will mobilize the army from the lands of Islam to liberate Palestine. "Infertility UN silence with only the slaughter Gaza should have made this Islamic nation of the need and the obligation of the political power with the Islamic Khilafah," Ismail firm
"United Nations that was formed from the top of the league correction nations. If the UN does not effectively replaced it. The majority of countries in the world against the attitude Isrel surely agree replaced the UN, "said the former president of the MCC.
Hidayat ask the government to do more active communication with the other countries to press Israel to end Palestinian serangannya. Hidayat also ask President Susilo Bambang Yudhoyono is not enough just call French President Nicolas Sarkozy to push for peace in Palestine, but also in touch with the leading countries in the Middle East such as Egyptian President Hosni Mubarak, King of Jordan and President of Turkey.
Meanwhile at a separate Hizbut Tahrir spokesman Muhammad Ismail Yusanto Indonesia with the firm said that Indonesia must come out of the UN ruling. As preceding the United Nations League Nations (LBB) is a tool countries disbelieve imperialist interests to legitimize their evil, especially to the Islamic world. "Sacred legal join the international organization," he said.
According to Ismail Yusanto, the existence of Israel as a colonialist country also can not be separated from the role of the United Nations and the LBB. To melegalkan British colony on the Palestinians, the Palestinian LBB under guardianship of the colonial state. Previous menlu descendants of British Jews, Arthur James Balfour tells leaders Zionis England, Lord Rothschild, that the UK will strengthen Jewish settlement in Palestine and help the establishment of Jewish homeland.
Five years later, the LBB to the UK to give a mandate to control Palestine. In the year 1948, which strengthened the state of Israel with the UN resolution that set No.151 zoning Palestine into two states, namely Palestine and the Jewish state. UN resolution this melegalkan presence Zionis this country as imperialist.
Next through the veto mechanism that is owned exclusively by the U.S. and four other countries in the UN Security Council, Israel is protected by developed countries. Any resolution that Israel will be deemed harmful by the state diveto uncle Sam that. The UN is not only still powerless Zionais state of Israel even though it does not comply with UN resolutions.
Furthermore, Ismail Yusanto emphasize Muslim countries must come out of the United Nations and must unite under the auspices of Islamic Khilafah. This is the Islamic Khilafah State which will unite the lands of Islam under the leadership of a Kholifah, protect, and will mobilize the army from the lands of Islam to liberate Palestine. "Infertility UN silence with only the slaughter Gaza should have made this Islamic nation of the need and the obligation of the political power with the Islamic Khilafah," Ismail firm
Most victims died Gaza Reached 900 People, Including 60 Target Mosque Dibom Israel Terrorists
Until this day, victims of terrorist brutality of Israel approached a number almost 900. Around 889 people have become a martyr. Meanwhile, the citizens of more than 4070 injured people. Hecatomb continue to happen to this day, and again the ruler is still reluctant to recruit pasukannya to stop the brutality of Israel at the same time liberate Palestine. Saturday to Sunday yesterday, the 60 targets to be brutal Israeli attacks, including the Mosque, holy place for Muslims.
Fighter-planes to Israel bombardment of about 60 targets across the Gaza Strip Saturday night until Sunday, while the three-combatant Palestinian rocket fire with them to the Jewish state. Biadabnya Israel, the bombardment of the terrorist is using chemical materials.
Among the targets was the brutal attack of the tunnel, the tunnel that Israel is considered as the 'smuggling' in southern Gaza. Mosque, where Muslims worship is also a brutal attack Jewish targets laknatullah it.
Meanwhile, troops of the Army standard is involved with the shoot-combatants in Palestine through the night in some places. In the midst of the brutal attacks of Israel, both air and land that has killed nearly 900 people, more and more of the Muslim ruler pembantain the top of the Palestinian Muslim. Very seriously offended once their attitude in the hope that the United Nations, the postscript to the UN that Israel swallow Palestine.
Israel barbarian! Destroyed the mosque, Al-Quran Tercabik-torn! Where Do I not?
Some of the parties only make the delivery and support of volunteers kemanusian, when all that did not stop the brutality of Israel. Although the delivery of medicines is important, but there is even more important, that is, stop the brutality of Israel Zionis.
The only one who can stop the Israeli army is to allow people from various Muslim world. That is called by Muslims in different hemisphere, as called by Hizbut Tahrir in the country. In Jakarta some time ago this was emphatic appeal to the Embassy of the Arab country. Similarly, a similar appeal to the authorities for the Muslim army conscript army mempertahan Gaza-delivered by thousands of citizens in Europe as in the UK and Denmark, even in Australia.
If only, the authorities did not sell out, slaughter may not be the case, especially if Muslims united under the Khilafah, so there is no place for Israel to menyepelekan strength of Muslims. But what happens at this time? The authorities and the renegade Khilafah already forgotten, so the honor tercabi-torn nation. Until when?
Fighter-planes to Israel bombardment of about 60 targets across the Gaza Strip Saturday night until Sunday, while the three-combatant Palestinian rocket fire with them to the Jewish state. Biadabnya Israel, the bombardment of the terrorist is using chemical materials.
Among the targets was the brutal attack of the tunnel, the tunnel that Israel is considered as the 'smuggling' in southern Gaza. Mosque, where Muslims worship is also a brutal attack Jewish targets laknatullah it.
Meanwhile, troops of the Army standard is involved with the shoot-combatants in Palestine through the night in some places. In the midst of the brutal attacks of Israel, both air and land that has killed nearly 900 people, more and more of the Muslim ruler pembantain the top of the Palestinian Muslim. Very seriously offended once their attitude in the hope that the United Nations, the postscript to the UN that Israel swallow Palestine.
Israel barbarian! Destroyed the mosque, Al-Quran Tercabik-torn! Where Do I not?
Some of the parties only make the delivery and support of volunteers kemanusian, when all that did not stop the brutality of Israel. Although the delivery of medicines is important, but there is even more important, that is, stop the brutality of Israel Zionis.
The only one who can stop the Israeli army is to allow people from various Muslim world. That is called by Muslims in different hemisphere, as called by Hizbut Tahrir in the country. In Jakarta some time ago this was emphatic appeal to the Embassy of the Arab country. Similarly, a similar appeal to the authorities for the Muslim army conscript army mempertahan Gaza-delivered by thousands of citizens in Europe as in the UK and Denmark, even in Australia.
If only, the authorities did not sell out, slaughter may not be the case, especially if Muslims united under the Khilafah, so there is no place for Israel to menyepelekan strength of Muslims. But what happens at this time? The authorities and the renegade Khilafah already forgotten, so the honor tercabi-torn nation. Until when?
EVIDENCE RESOLUSI 1860 INTANGIBLE
They not only degrade the Tentara They Gaza, Gaza Thus They Let the Jews through the UN Resolution
This morning, UN Resolution No DK. 1860 against the barbaric attacks on the Gaza Strip have been issued. Redaksinya have been used in the subtle political decay, which had been used in the UN Resolution No. 242, after the 1967 attacks M. At that time stated, "should withdraw from the land ..." when it should, "Interest from throughout the land itself." The goal is still to be leaving room for the Jewish state occupied the area dikehendakinya!
That resolution, which does not explicitly stated, "should withdraw from the Gaza ..." the only states, "should stop the hostilities (truce)" which culminate in the secession. But when and how that can happen? Then, how about the resolution that is still covered deliberately opaque to stop the attack Jews, where Jews will not be stopping the attack, although there are a number of resolutions that are far more hard and firm?
Although a number of UN Resolution DK can never solve the problem, and even have very many resolutions like this that are not implemented by the Jewish state ... However, the U.S. and allies are still reject any resolution from the UN DK. They can provide facilities adequate for the Jewish state to shed blood in the attack against Gaza biadabnya, to the Jewish state that can achieve the objective.
Because the parrot and the U.S., the authorities Muslim country that is truly self-abasement in the U.S., with a happy or forced, so they are not compact, disagree with one another, and no terms ..
However, after the Jewish state saw tremendous resistance that must be faced, and it appears that the operation militernya the Jewish state is not able to realize what the target, so the problem can be sustained, while the election is in front of their eyes, and they also need conditions "victory", either through war and peace, so that elections can be held in between the the U.S. when it is active once mewujudkannya for their DK through the United Nations, so that Condolezza Rice to become a magnet in the extraordinary meeting and bebagai meeting. He also moves the authorities to be the representative of hands, so they go rushing to meet the UN DK; day and night they worked hard with the full spirit .. They are a necessity to look before Gaza with the help of the army, with their view of the vessel's death swoon. But suppose there was only one or half-front battle that was opened there by the authorities that, surely the Jewish entity will fall, or even disappeared berbekas not ..
Through this resolution, in fact the authorities (goodfather) realize that the interests of the Jews would not be realized through their barbaric attacks. Resolution that will perpetuate the army of Israel remains in Gaza, and ensure the blockade of the Gaza Strip still in progress from a number of factors that can strengthen and mempersenjatai them. Do not be deceived with the explanation that beautifully wrapped, dibukanya blockade on food from them.
To socialize this resolution, the U.S. deliberately abstain, so that it appears that the U.S. seems not to be behind the resolution, so the authorities can show that victory is far from brilliant to U.S. influence. They indeed untrue. Every one of understanding and political awareness has certainly know that if only the U.S. is not in the back, surely the U.S. has veto the resolution.
This morning, UN Resolution No DK. 1860 against the barbaric attacks on the Gaza Strip have been issued. Redaksinya have been used in the subtle political decay, which had been used in the UN Resolution No. 242, after the 1967 attacks M. At that time stated, "should withdraw from the land ..." when it should, "Interest from throughout the land itself." The goal is still to be leaving room for the Jewish state occupied the area dikehendakinya!
That resolution, which does not explicitly stated, "should withdraw from the Gaza ..." the only states, "should stop the hostilities (truce)" which culminate in the secession. But when and how that can happen? Then, how about the resolution that is still covered deliberately opaque to stop the attack Jews, where Jews will not be stopping the attack, although there are a number of resolutions that are far more hard and firm?
Although a number of UN Resolution DK can never solve the problem, and even have very many resolutions like this that are not implemented by the Jewish state ... However, the U.S. and allies are still reject any resolution from the UN DK. They can provide facilities adequate for the Jewish state to shed blood in the attack against Gaza biadabnya, to the Jewish state that can achieve the objective.
Because the parrot and the U.S., the authorities Muslim country that is truly self-abasement in the U.S., with a happy or forced, so they are not compact, disagree with one another, and no terms ..
However, after the Jewish state saw tremendous resistance that must be faced, and it appears that the operation militernya the Jewish state is not able to realize what the target, so the problem can be sustained, while the election is in front of their eyes, and they also need conditions "victory", either through war and peace, so that elections can be held in between the the U.S. when it is active once mewujudkannya for their DK through the United Nations, so that Condolezza Rice to become a magnet in the extraordinary meeting and bebagai meeting. He also moves the authorities to be the representative of hands, so they go rushing to meet the UN DK; day and night they worked hard with the full spirit .. They are a necessity to look before Gaza with the help of the army, with their view of the vessel's death swoon. But suppose there was only one or half-front battle that was opened there by the authorities that, surely the Jewish entity will fall, or even disappeared berbekas not ..
Through this resolution, in fact the authorities (goodfather) realize that the interests of the Jews would not be realized through their barbaric attacks. Resolution that will perpetuate the army of Israel remains in Gaza, and ensure the blockade of the Gaza Strip still in progress from a number of factors that can strengthen and mempersenjatai them. Do not be deceived with the explanation that beautifully wrapped, dibukanya blockade on food from them.
To socialize this resolution, the U.S. deliberately abstain, so that it appears that the U.S. seems not to be behind the resolution, so the authorities can show that victory is far from brilliant to U.S. influence. They indeed untrue. Every one of understanding and political awareness has certainly know that if only the U.S. is not in the back, surely the U.S. has veto the resolution.
BHP, Solusi Masalah Pendidikan Kita?
Rencana pemerintah untuk membuat Badan Hukum Pendidikan (BHP) menuai reaksi keras dari masyarakat. Pelik permasalahan mulai dari prinsip-pripsip usaha, independensi, bentuk dan fungsi kelembagaan, dan yang paling menonjol, akses komersialisasi, kerap ditakutkan akan menjadikan pendidikan bangsa ini semakin terpuruk.
Di sisi lain, BHP dimaksudkan agar mampu meningkatkan kualitas, kredibilitas, efisiensi dan profesionalisme pendidikan kita seiring dengan otonomi yang diberikan kepada pihak penyelenggara atau satuan pendidikan. Apakah BHP akan mampu memajukan pendidikan bangsa ini atau sebaliknya?
Di perguruan tinggi, konsep otonomi sebenarnya sudah berjalan kurang lebih enam tahun seiring dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum. Pemikiran akan perlunya otonomi inilah yang melahirkan RUU BHP, yang saat ini masih menunggu untuk disahkan, sebagai konsekuensi diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), karena Pasal 53 mengamanatkan dibentuknya badan hukum bagi penyelenggara dan/atau satuan pendidikan.
Suasana kemandirian dan otonomi dalam pendidikan sekilas memang berpotensi besar menciptakan pendidikan dengan kulaitas, kredibilitas, efisiensi, dan profesionalisme yang bagus. Pihak penyelenggara pendidikan bisa bebas sesuai dengan kreativitasnya memajukan pendidikan yang dijalankan berdasarkan pemetaan dan strategi yang telah dirancang. Penyelenggara pendidikan pun tidak perlu terhambat akan adanya jeratan birokrasi yang berbelit-belit seperti yang terjadi selama ini.
Namun, adanya konsep otonomi, secara makro, mengesankan upaya terselubung pemerintah untuk menghindari tanggung jawab penyisihan dana APBN sebesar 20 persen bagi pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi. Masalahnya adalah kemandirian institusi pendidikan yang dibuat pemerintah juga sampai pada adanya kemandirian dari segi pendanaan. Walhasil, institusi pendidikan harus memutar otak untuk bisa membiayai jalannya aktivitas pendidikan secara independen
Konsep BHP secara mudah bisa diidentikkan dengan sebuah korporasi dalam dunia bisnis, yang akan menyebabkan komersialisasi pelayanan pendidikan. Konsentrasi institusi pendidikan akan terpecah kepada pemikiran dan kegiatan “bisnis,” yang otomatis akan mengubah nuansa akademik secara langsung ataupun tidak langsung. Konsep akademis dan bisnis akan menjadi “dua sahabat” baru yang selalu bergandengan tangan kemanapun mereka pergi.
Padahal, secara falsafah dunia pendidikan harus terpisah dari bisnis. Selain bertujuan mencetak pribadi-pribadi yang ”competence” dan ”skill” yang tangguh terhadap suatu disiplin ilmu, pendidikan juga bertujuan mencetak pribadi-pribadi yang bertaqwa, berkepribadian handal, dan memiliki moral dan akhlak yang baik. Sisi inilah yang mesti diperhatikan dengan seksama, terutama jika dikaitkan dengan dunia bisnis yang identik dengan dunia kepentingan. Hal lain lagi yang ditakutkan adalah jika ”bisnis” ini berkembang dengan pesat, bisa jadi perguruan tinggi atau institusi pendidikan akan menjadi ”pesaing baru” masyarakat menjadi pelaku usaha bisnis.
Masalah lain yang perlu dicermati adalah apakah pihak penyelenggara pendidikan dengan menjalankan ”usaha bisnisnya,” benar-benar bisa menghidupi semua aktivitas universitas yang begitu banyak. Mungkin bagi institusi yang punya manajemen yang sangat bagus, dan benar-benar berhasil, perkara ini tidak menjadi masalah, namun bagaimana dengan institusi yang ”usaha bisnisnya” tidak berjalan dengan baik, atau hanya dengan mengandalkan”usaha bisnis” saja tidak mencukupi?
Di kebanyakan negara, University Coorperation sebagai koperasi yang biasa melakukan usaha bisnis di lingkungan universitas memang memegang peran dalam menghidupi akivitas universitas, namun sedikit sekali atau bahkan tidak ada perguruan tinggi negeri di negara maju yang menggantungkan sumber dana untuk menghidupkan aktivitasnya hanya dari usaha bisnis semata.
Konsekwensinya, uang masuk dan uang sumbangan pendidikan yang tinggi harus dipikul mahasiswa. Penerimaan mahasiswa jalur “patas” menjadi pilihan banyak universitas. Fakta menunjukkan, meskipun pemerintah memberikan subsidi sekitar 40% untuk perguruan tinggi, biaya pendidikan tinggi masih mahal . Lalu apa jadinya jika subsidi itu tidak ada dan pihak perguruan tinggi sedikit mendapat pemasukan?
Jika kita memakai kacamata mahasiswa, tentu inginnya pendidikan itu murah atau bahkan gratis. Sebaliknya, kini pemerintah hendak berlepas tangan. Inilah yang disinyalir ahli pendidikan H.A.R Tilaar, BHP tak lebih merupakan representasi neoliberalisme dalam dunia pendidikan.
Di sisi lain, BHP dimaksudkan agar mampu meningkatkan kualitas, kredibilitas, efisiensi dan profesionalisme pendidikan kita seiring dengan otonomi yang diberikan kepada pihak penyelenggara atau satuan pendidikan. Apakah BHP akan mampu memajukan pendidikan bangsa ini atau sebaliknya?
Di perguruan tinggi, konsep otonomi sebenarnya sudah berjalan kurang lebih enam tahun seiring dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum. Pemikiran akan perlunya otonomi inilah yang melahirkan RUU BHP, yang saat ini masih menunggu untuk disahkan, sebagai konsekuensi diberlakukannya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), karena Pasal 53 mengamanatkan dibentuknya badan hukum bagi penyelenggara dan/atau satuan pendidikan.
Suasana kemandirian dan otonomi dalam pendidikan sekilas memang berpotensi besar menciptakan pendidikan dengan kulaitas, kredibilitas, efisiensi, dan profesionalisme yang bagus. Pihak penyelenggara pendidikan bisa bebas sesuai dengan kreativitasnya memajukan pendidikan yang dijalankan berdasarkan pemetaan dan strategi yang telah dirancang. Penyelenggara pendidikan pun tidak perlu terhambat akan adanya jeratan birokrasi yang berbelit-belit seperti yang terjadi selama ini.
Namun, adanya konsep otonomi, secara makro, mengesankan upaya terselubung pemerintah untuk menghindari tanggung jawab penyisihan dana APBN sebesar 20 persen bagi pendidikan sesuai dengan amanat konstitusi. Masalahnya adalah kemandirian institusi pendidikan yang dibuat pemerintah juga sampai pada adanya kemandirian dari segi pendanaan. Walhasil, institusi pendidikan harus memutar otak untuk bisa membiayai jalannya aktivitas pendidikan secara independen
Konsep BHP secara mudah bisa diidentikkan dengan sebuah korporasi dalam dunia bisnis, yang akan menyebabkan komersialisasi pelayanan pendidikan. Konsentrasi institusi pendidikan akan terpecah kepada pemikiran dan kegiatan “bisnis,” yang otomatis akan mengubah nuansa akademik secara langsung ataupun tidak langsung. Konsep akademis dan bisnis akan menjadi “dua sahabat” baru yang selalu bergandengan tangan kemanapun mereka pergi.
Padahal, secara falsafah dunia pendidikan harus terpisah dari bisnis. Selain bertujuan mencetak pribadi-pribadi yang ”competence” dan ”skill” yang tangguh terhadap suatu disiplin ilmu, pendidikan juga bertujuan mencetak pribadi-pribadi yang bertaqwa, berkepribadian handal, dan memiliki moral dan akhlak yang baik. Sisi inilah yang mesti diperhatikan dengan seksama, terutama jika dikaitkan dengan dunia bisnis yang identik dengan dunia kepentingan. Hal lain lagi yang ditakutkan adalah jika ”bisnis” ini berkembang dengan pesat, bisa jadi perguruan tinggi atau institusi pendidikan akan menjadi ”pesaing baru” masyarakat menjadi pelaku usaha bisnis.
Masalah lain yang perlu dicermati adalah apakah pihak penyelenggara pendidikan dengan menjalankan ”usaha bisnisnya,” benar-benar bisa menghidupi semua aktivitas universitas yang begitu banyak. Mungkin bagi institusi yang punya manajemen yang sangat bagus, dan benar-benar berhasil, perkara ini tidak menjadi masalah, namun bagaimana dengan institusi yang ”usaha bisnisnya” tidak berjalan dengan baik, atau hanya dengan mengandalkan”usaha bisnis” saja tidak mencukupi?
Di kebanyakan negara, University Coorperation sebagai koperasi yang biasa melakukan usaha bisnis di lingkungan universitas memang memegang peran dalam menghidupi akivitas universitas, namun sedikit sekali atau bahkan tidak ada perguruan tinggi negeri di negara maju yang menggantungkan sumber dana untuk menghidupkan aktivitasnya hanya dari usaha bisnis semata.
Konsekwensinya, uang masuk dan uang sumbangan pendidikan yang tinggi harus dipikul mahasiswa. Penerimaan mahasiswa jalur “patas” menjadi pilihan banyak universitas. Fakta menunjukkan, meskipun pemerintah memberikan subsidi sekitar 40% untuk perguruan tinggi, biaya pendidikan tinggi masih mahal . Lalu apa jadinya jika subsidi itu tidak ada dan pihak perguruan tinggi sedikit mendapat pemasukan?
Jika kita memakai kacamata mahasiswa, tentu inginnya pendidikan itu murah atau bahkan gratis. Sebaliknya, kini pemerintah hendak berlepas tangan. Inilah yang disinyalir ahli pendidikan H.A.R Tilaar, BHP tak lebih merupakan representasi neoliberalisme dalam dunia pendidikan.
Masalah Pendidikan di indonesia
Walaupun aku bukanlah tipikal pelajar yang teladan dengan nilai - nilai A, tapi aku sendiri sangat prihatin dengan etika dan kualitas pelajar sekarang ini.
Pelajar - pelajar sekarang (sebagian besar diantaranya) memiliki sikap tidak tahu malu didepan guru dan juga pergaulan yang terlalu bebas. Bebas…? Iya….contoh kasarnya seperti disfungsi HP berkamera. Ngerti kan parahnya…. Apa lagi…? Dilema cinta monyet…Bukan musiman lagi orang - orang mencari cinta baik di sekolah ataupun tempat lain. Setiap hari memikirkan hal tersebut…imbas, pelajaran jadi prioritas kesekian, apalagi agama.
Ada lagi…? Iya ada. Duduklah yang tenang..
DUGEM. Anak gaul mana ada yang ngga tau…, setiap malam dihabiskan untuk kehebohan dunia gemerlap, dihabiskan untuk fly. Kalau sial, tertangkap polisi membawa narkoba, di-DO dari sekolah, dst…dst…
Fasilitas Warnet yang sangat terbuka dan dilindungi privacy-nya membuat pelajar bisa saja membuka situs - situs yang mengundang…..Kalau pribadi orang tersebut sudah kuat tidak apa - apa, namun bagaimana sebaliknya. Intensitas penggunaan warnet bisa menggila, sampai tengah malam (Hanya berlaku untuk Warnet 24 jam), hanya untuk mengurus satu site, misalnya Friendster atau apalah.
Tapi kenapa masih saja ada yang melakukan kegiatan sampai tengah malam…? Stress jadi penyebab….? Bisa….gara - gara PR yang terlalu banyak…? Apalagi…
Yang sakit….yang sakit…
Kenek bus pasti bilang begitu kepada semua orang. Wajar…? wajar….Perilaku anak muda sekarang banyak yang perlu mendapat pengobatan…. ^_^;
Mengapa bisa begitu…? Apa lagi kalau bukan karena longgarnya perhatian orang tua, lemahnya kualitas kontrol wali kelas kepada anak - anaknya….Secara langsung akan mengurangi mutu dan kualitas pelajar itu sendiri.
Bingung.
Saya sendiri punya beberapa solusi yang cukup unik, mungkin. Beberapa di antaranya sudah saya post sebagai komentar di Blog milik Menteri Desain Indonesia (Kesannya nyasar….)
• Pembatasan penggunaan Internet khusus pelajar
• Pemberlakuan jam malam (jadi tidak ada yang melakukan dugem diatas jam 20.00, secara tidak langsung meningkatkan tingkat kedisiplinan karena mereka akan terbiasa untuk bangun lebih pagi.)
• Kurikulum Pembelajaran seharusnya TETAP KURIKULUM 1994 saja (Karena Malaysia sukses memakai Kurikulum tersebut)
• Pendekatan Guru kepada Murid, dan juga pembaharuan metode pengajaran (sang guru harus mengetahui karakteristik si Murid, dan memilih cara penyampaian pelajaran yang tepat untuknya.)
• Jam masuk sekolah dimajukan 2 jam dan jam pulang diundur 2 jam (Jadi masuk pkl. 09.00 dan pulangnya dilebihkan 2 jam. Seperti sekolah di luar negeri, sang siswa tidak akan stress karena diharuskan bangun pagi)
• Pelarangan akses ke diskotik ataupun Bar bagi seseorang yang berusia 21 tahun kebawah. KTP diperiksa (Sehingga hanya orang - orang dewasa yang bisa masuk, sedangkan pelajar/mahasiswa tidak bisa. Percaya atau tidak, orang di kelasku yang berusia 16 tahun sudah merasakan suasana diskotik. Maka itu, pelarangannya harulah ketat.)
• Guru harus bisa menjadi orang tua kedua di sekolah (Bukan dengan memberi uang jajan ke setiap murid, bukan….). Guru harus berlaku layaknya orang tua. Sehingga dia bisa mengetahui perilaku siswa dan bisa menjuruskannya ke ‘jalan yang benar’.
Yah, mungkin hanya segitu yang bisa saya katakan.
Pelajar - pelajar sekarang (sebagian besar diantaranya) memiliki sikap tidak tahu malu didepan guru dan juga pergaulan yang terlalu bebas. Bebas…? Iya….contoh kasarnya seperti disfungsi HP berkamera. Ngerti kan parahnya…. Apa lagi…? Dilema cinta monyet…Bukan musiman lagi orang - orang mencari cinta baik di sekolah ataupun tempat lain. Setiap hari memikirkan hal tersebut…imbas, pelajaran jadi prioritas kesekian, apalagi agama.
Ada lagi…? Iya ada. Duduklah yang tenang..
DUGEM. Anak gaul mana ada yang ngga tau…, setiap malam dihabiskan untuk kehebohan dunia gemerlap, dihabiskan untuk fly. Kalau sial, tertangkap polisi membawa narkoba, di-DO dari sekolah, dst…dst…
Fasilitas Warnet yang sangat terbuka dan dilindungi privacy-nya membuat pelajar bisa saja membuka situs - situs yang mengundang…..Kalau pribadi orang tersebut sudah kuat tidak apa - apa, namun bagaimana sebaliknya. Intensitas penggunaan warnet bisa menggila, sampai tengah malam (Hanya berlaku untuk Warnet 24 jam), hanya untuk mengurus satu site, misalnya Friendster atau apalah.
Tapi kenapa masih saja ada yang melakukan kegiatan sampai tengah malam…? Stress jadi penyebab….? Bisa….gara - gara PR yang terlalu banyak…? Apalagi…
Yang sakit….yang sakit…
Kenek bus pasti bilang begitu kepada semua orang. Wajar…? wajar….Perilaku anak muda sekarang banyak yang perlu mendapat pengobatan…. ^_^;
Mengapa bisa begitu…? Apa lagi kalau bukan karena longgarnya perhatian orang tua, lemahnya kualitas kontrol wali kelas kepada anak - anaknya….Secara langsung akan mengurangi mutu dan kualitas pelajar itu sendiri.
Bingung.
Saya sendiri punya beberapa solusi yang cukup unik, mungkin. Beberapa di antaranya sudah saya post sebagai komentar di Blog milik Menteri Desain Indonesia (Kesannya nyasar….)
• Pembatasan penggunaan Internet khusus pelajar
• Pemberlakuan jam malam (jadi tidak ada yang melakukan dugem diatas jam 20.00, secara tidak langsung meningkatkan tingkat kedisiplinan karena mereka akan terbiasa untuk bangun lebih pagi.)
• Kurikulum Pembelajaran seharusnya TETAP KURIKULUM 1994 saja (Karena Malaysia sukses memakai Kurikulum tersebut)
• Pendekatan Guru kepada Murid, dan juga pembaharuan metode pengajaran (sang guru harus mengetahui karakteristik si Murid, dan memilih cara penyampaian pelajaran yang tepat untuknya.)
• Jam masuk sekolah dimajukan 2 jam dan jam pulang diundur 2 jam (Jadi masuk pkl. 09.00 dan pulangnya dilebihkan 2 jam. Seperti sekolah di luar negeri, sang siswa tidak akan stress karena diharuskan bangun pagi)
• Pelarangan akses ke diskotik ataupun Bar bagi seseorang yang berusia 21 tahun kebawah. KTP diperiksa (Sehingga hanya orang - orang dewasa yang bisa masuk, sedangkan pelajar/mahasiswa tidak bisa. Percaya atau tidak, orang di kelasku yang berusia 16 tahun sudah merasakan suasana diskotik. Maka itu, pelarangannya harulah ketat.)
• Guru harus bisa menjadi orang tua kedua di sekolah (Bukan dengan memberi uang jajan ke setiap murid, bukan….). Guru harus berlaku layaknya orang tua. Sehingga dia bisa mengetahui perilaku siswa dan bisa menjuruskannya ke ‘jalan yang benar’.
Yah, mungkin hanya segitu yang bisa saya katakan.
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia yang disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah.Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai.
Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju/baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangat lah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu melalui program beasiswa, orang tua asuh, dan dapat juga dengan pembebasan biaya pendidikan.
Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah.
Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju/baik. Maka pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangat lah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu melalui program beasiswa, orang tua asuh, dan dapat juga dengan pembebasan biaya pendidikan.
Cara Belajar
Setelah lebih dari tiga tahun gw merasakan asam manis perkuliahan dan khususnya ujian, kali ini gw mau share beberapa kategori cara belajar dan plus minusnya. Bukan berarti gw yang super pintar atau bagaimana, tapi cara-cara belajar ini adalah pengalaman pribadi gw, jadi kalo pengkategoriannya ga sesuai sama pendapat kalian, jadi maafkan saya saja okeh :P
Ok, langsung saja, cara belajar bisa dikategorikan berdasarkan tempat dan situasi, antara lain:
* Cara ideal: Belajar di meja belajar
Cara belajar ini dirasakan sebagai cara belajar yang efektif. Karena posisi duduk di kursi dengan meja belajar tanpa gangguan alat-alat elektronik maupun gangguan orang lain membuat cara belajar ini efektif. Kita bisa fokus terhadap apa yang kita pelajari. Materi kuliah afalan dan pemahaman dirasa dapat ditangkap dengan baik dengan cara belajar seperti ini. Lebih idealnya lagi, menurut gw, saat belajar untuk ujian yang banyak afalan dan pemahaman, kita tinggal baca slide atau bukunya, lalu membuat ringkasan materi-materinya. Bisa berbentuk catatan biasa, atau mind map [Akhirnya gw nyoba mind map, dan terasa lebih gampang ngafalnya :D ]. Lagipula dari segi ekonomi, belajar di meja belajar di kamar sendiri tidak akan mengeluarkan uang yang signifikan, paling bantar hanyalah membeli makanan camilan atau minuman semacam kopi agar tidak ngantuk. Namun kekurangannya adalah biasanya cara belajar ini tidak cocok untuk orang yang bosenan :P
* Cara belajar geeky: Belajar di depan komputer/laptop
Cara belajar ini cukup efektif bagi orang-orang yang bisa memfokuskan dirinya untuk belajar. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui, komputer mempunyai sifat seperti 2 sisi mata koin yang berlawanan. Di satu sisi kita bisa melihat slide-slide pdf atau ppt pada layar komputer kita.
Namun jika kita lihat desktop kita, ada icon-icon yang mengundang selera, sebut saja PES2009, FM2009, NFS Undercover, Fallout 3, dan lain-lain. Atau bagi para pecinta serial dan film, tentunya hari selasa dan rabu adalah hari terindah dalam satu minggu karena serial semacam Heroes, Prison Break, Chuck, Gossip Girl, The Big Bang Theory muncul di rileks maupun di internet.
Cara belajar ini cocok untuk mata kuliah yang membutuhkan komputer untuk belajar [ya iyalah], contohnya kuliah programming, atau kuliah-kuliah yang mempunyai slide seabrek-abrek [Sebut saja RPL, SI, orkom, dan lain-lain].
Cara belajar di depan komputer sangat tidak dianjurkan jika kita tidak bisa mengontrol diri. Apalagi kalo komputer kita online ke internet dan kita internet addict! Atau let’s say raja chatting :P . Pasti sebelum bisa fokus belajar, kita buka YM, Gtalk, MSN, lalu buka browser internet, buka facebook, blog, sedikit blogwalking, buka email1, email 2, email 3, buka webmail if, balas email 1, email 2, lalu buka tumblr, plurk, dan segala macem aktivitas internet sehari-hari.
Kelebihan belajar di depan komputer, kalo bingung bisa nanya ke google ato YM-in orang, kalo belajar programming bisa langsung praktek pula.
* Cara belajar pemalas dan tukang tidur: Belajar di atas kasur
Cara belajar ini biasanya dilakukan kalo udah males menghafal slide-slide yang udah diprint banyak tapi ga afal-afal juga. Akhirnya mencari posisi yang enak, dan berakhir di atas kasur. Membaca slide atau buku teks sambil duduk di kasur, lalu berubah menjadi posisi tidur, dan pada akhirnya tidak sedikit yang berakhir dengan ketiduran :) )
Belajar di atas kasur kadang efektif untuk beberapa saat tertentu, karena menjadi posisi refreshing karena penat belajar di meja belajar. Tapi tidak disarankan untuk berlama-lama di atas kasur, hehe..
* Cara belajar sambil begaul: Belajar di cafe
Ada kalanya saat merasa “bosan” belajar di kosan. Oleh karena itu dipilihlah cafe untuk menjadi tempat belajar. Suasana cozy dari cafe bisa membuat semangat belajar tersendiri. Cafe semacam ngopi doeloe, potluck, prefere, ataupun cafe-cafe di dago pakar biasanya menjadi tempat belajar yang cozy. Biasanya belajar kelompok diadakan di cafe membuat suasana diskusi menjadi lebih enak, karena ditemani secangkir cappuccino ataupun mocha latte, namun kelemahannya adalah saat kita belajar bareng orang-orang yang “bawel”. Karena pada akhirnya bakalan kebanyakan ngobrol sambil ngopi daripada belajarnya. Hahahaha…
Kelemahan mendasar dari belajar di cafe adalah: butuh uang dan memakan waktu untuk transport dari rumah/kosan ke cafe.
* Cara belajar sehat: Belajar sambil makan
Mirip dengan cafe, bedanya adalah tempat belajarnya adalah di restoran. Kala itu pernah gw belajar untuk UTS di congo, dago pakar. Walhasil setelah makan siang sore, yang ada malah ngobrol panjang lebar sama yang lain dan itu bahan ujian terlantar di meja dengan indahnya. Hahaha… Tidak dianjurkan belajar sambil makan di restoran, karena setelah fokus kepada makanan dan minuman yang dipesan, biasanya keadaan perut kenyang, dan kalau dilanjutkan belajar pasti mengantuk, dan ends up mengobrol panjang lebar. Tentunya bukan mengobrol berdiskusi tentang materi ujian :P
* Cara belajar niat: Menyantroni kosan teman dan belajar bersama di sana
Hal ini dilakukan jikalau kita tidak ngerti-ngerti saat belajar sendiri. Atau juga kalo kita belajar sendiri, yang ada ngantuk dan tidur. Kelebihan cara belajar ini adalah kita bisa berdiskusi sama teman untuk hal-hal yang kita tidak mengerti. Belajar bersama di kosan teman atau kosan sendiri cukup efektif untuk jumlah orang kurang dari 5 orang. Kalo udah lebih dari 5 orang, yang ada malah hectic. Mengajarkan orang lain adalah cara belajar yang paling efektif menurut gw, karena dengan makin kita ngajarin orang, kita makin ngerti apa yang kita pelajari.
* Cara belajar canggih: Conference YM
Cara belajar ini baru ada saat IF angkatan 2005 akan UTS pas semester 5. Waktu itu UTS SI ato OS gitu, lupa. Nah karena kuliah yang akan diujikan punya materi yang super duper banyak, maka diadakan conference untuk membahas materi-materi. Lalu ada satu orang yang bertindak meringkas materi dan hasil diskusi. Kelebihannya adalah cara belajar ini bisa menjadi ajang berdiskusi dan saling mengajarkan. Kekurangannya adalah, karena conference YM terdiri dari banyak orang, maka kalo udah ga ngikutin perbincangan sedikit, maka akan tertinggal banyak. Biasanya orang-orang tinggal menunggu resume conference dibagikan saat conference selesai. Conference YM juga memakan waktu cukup lama, 3-4 jam.
Ok, langsung saja, cara belajar bisa dikategorikan berdasarkan tempat dan situasi, antara lain:
* Cara ideal: Belajar di meja belajar
Cara belajar ini dirasakan sebagai cara belajar yang efektif. Karena posisi duduk di kursi dengan meja belajar tanpa gangguan alat-alat elektronik maupun gangguan orang lain membuat cara belajar ini efektif. Kita bisa fokus terhadap apa yang kita pelajari. Materi kuliah afalan dan pemahaman dirasa dapat ditangkap dengan baik dengan cara belajar seperti ini. Lebih idealnya lagi, menurut gw, saat belajar untuk ujian yang banyak afalan dan pemahaman, kita tinggal baca slide atau bukunya, lalu membuat ringkasan materi-materinya. Bisa berbentuk catatan biasa, atau mind map [Akhirnya gw nyoba mind map, dan terasa lebih gampang ngafalnya :D ]. Lagipula dari segi ekonomi, belajar di meja belajar di kamar sendiri tidak akan mengeluarkan uang yang signifikan, paling bantar hanyalah membeli makanan camilan atau minuman semacam kopi agar tidak ngantuk. Namun kekurangannya adalah biasanya cara belajar ini tidak cocok untuk orang yang bosenan :P
* Cara belajar geeky: Belajar di depan komputer/laptop
Cara belajar ini cukup efektif bagi orang-orang yang bisa memfokuskan dirinya untuk belajar. Mengapa? Karena seperti yang kita ketahui, komputer mempunyai sifat seperti 2 sisi mata koin yang berlawanan. Di satu sisi kita bisa melihat slide-slide pdf atau ppt pada layar komputer kita.
Namun jika kita lihat desktop kita, ada icon-icon yang mengundang selera, sebut saja PES2009, FM2009, NFS Undercover, Fallout 3, dan lain-lain. Atau bagi para pecinta serial dan film, tentunya hari selasa dan rabu adalah hari terindah dalam satu minggu karena serial semacam Heroes, Prison Break, Chuck, Gossip Girl, The Big Bang Theory muncul di rileks maupun di internet.
Cara belajar ini cocok untuk mata kuliah yang membutuhkan komputer untuk belajar [ya iyalah], contohnya kuliah programming, atau kuliah-kuliah yang mempunyai slide seabrek-abrek [Sebut saja RPL, SI, orkom, dan lain-lain].
Cara belajar di depan komputer sangat tidak dianjurkan jika kita tidak bisa mengontrol diri. Apalagi kalo komputer kita online ke internet dan kita internet addict! Atau let’s say raja chatting :P . Pasti sebelum bisa fokus belajar, kita buka YM, Gtalk, MSN, lalu buka browser internet, buka facebook, blog, sedikit blogwalking, buka email1, email 2, email 3, buka webmail if, balas email 1, email 2, lalu buka tumblr, plurk, dan segala macem aktivitas internet sehari-hari.
Kelebihan belajar di depan komputer, kalo bingung bisa nanya ke google ato YM-in orang, kalo belajar programming bisa langsung praktek pula.
* Cara belajar pemalas dan tukang tidur: Belajar di atas kasur
Cara belajar ini biasanya dilakukan kalo udah males menghafal slide-slide yang udah diprint banyak tapi ga afal-afal juga. Akhirnya mencari posisi yang enak, dan berakhir di atas kasur. Membaca slide atau buku teks sambil duduk di kasur, lalu berubah menjadi posisi tidur, dan pada akhirnya tidak sedikit yang berakhir dengan ketiduran :) )
Belajar di atas kasur kadang efektif untuk beberapa saat tertentu, karena menjadi posisi refreshing karena penat belajar di meja belajar. Tapi tidak disarankan untuk berlama-lama di atas kasur, hehe..
* Cara belajar sambil begaul: Belajar di cafe
Ada kalanya saat merasa “bosan” belajar di kosan. Oleh karena itu dipilihlah cafe untuk menjadi tempat belajar. Suasana cozy dari cafe bisa membuat semangat belajar tersendiri. Cafe semacam ngopi doeloe, potluck, prefere, ataupun cafe-cafe di dago pakar biasanya menjadi tempat belajar yang cozy. Biasanya belajar kelompok diadakan di cafe membuat suasana diskusi menjadi lebih enak, karena ditemani secangkir cappuccino ataupun mocha latte, namun kelemahannya adalah saat kita belajar bareng orang-orang yang “bawel”. Karena pada akhirnya bakalan kebanyakan ngobrol sambil ngopi daripada belajarnya. Hahahaha…
Kelemahan mendasar dari belajar di cafe adalah: butuh uang dan memakan waktu untuk transport dari rumah/kosan ke cafe.
* Cara belajar sehat: Belajar sambil makan
Mirip dengan cafe, bedanya adalah tempat belajarnya adalah di restoran. Kala itu pernah gw belajar untuk UTS di congo, dago pakar. Walhasil setelah makan siang sore, yang ada malah ngobrol panjang lebar sama yang lain dan itu bahan ujian terlantar di meja dengan indahnya. Hahaha… Tidak dianjurkan belajar sambil makan di restoran, karena setelah fokus kepada makanan dan minuman yang dipesan, biasanya keadaan perut kenyang, dan kalau dilanjutkan belajar pasti mengantuk, dan ends up mengobrol panjang lebar. Tentunya bukan mengobrol berdiskusi tentang materi ujian :P
* Cara belajar niat: Menyantroni kosan teman dan belajar bersama di sana
Hal ini dilakukan jikalau kita tidak ngerti-ngerti saat belajar sendiri. Atau juga kalo kita belajar sendiri, yang ada ngantuk dan tidur. Kelebihan cara belajar ini adalah kita bisa berdiskusi sama teman untuk hal-hal yang kita tidak mengerti. Belajar bersama di kosan teman atau kosan sendiri cukup efektif untuk jumlah orang kurang dari 5 orang. Kalo udah lebih dari 5 orang, yang ada malah hectic. Mengajarkan orang lain adalah cara belajar yang paling efektif menurut gw, karena dengan makin kita ngajarin orang, kita makin ngerti apa yang kita pelajari.
* Cara belajar canggih: Conference YM
Cara belajar ini baru ada saat IF angkatan 2005 akan UTS pas semester 5. Waktu itu UTS SI ato OS gitu, lupa. Nah karena kuliah yang akan diujikan punya materi yang super duper banyak, maka diadakan conference untuk membahas materi-materi. Lalu ada satu orang yang bertindak meringkas materi dan hasil diskusi. Kelebihannya adalah cara belajar ini bisa menjadi ajang berdiskusi dan saling mengajarkan. Kekurangannya adalah, karena conference YM terdiri dari banyak orang, maka kalo udah ga ngikutin perbincangan sedikit, maka akan tertinggal banyak. Biasanya orang-orang tinggal menunggu resume conference dibagikan saat conference selesai. Conference YM juga memakan waktu cukup lama, 3-4 jam.
Cara Belajar Trik Sulap
Beberapa orang mampu mengajarkan sulap dengan baik, mereka mampu melakukan penampilan yang luar biasa dengan show sulap serta mampu menyajikan show yang memukau didepan para penikmat sulap. Hobi mengenai sulap merupakan kebiasaan yang tidak bisa dikurangi, walapun kadang-kadang mereka merasa bosan dengan pekerjaan dan hobi sulap mereka. Itu hal yang para pesulap sering rasakan jika menekuni hobi yang tidak setiap orang dapat melakukan pekerjaan ini.
Para pesulap bahkan belajar sulap dari sejak masa kecil sampai mereka dapat menghasilkan uang dari sulap. Mereka selalu belajar bayak trik dan tips untuk dapat memukau dan membuat para penikmat sulap tertarik. Sulap merupakan sebuah seni pertunjukan yang sangat bisa diandalkan di zaman serba teknologi informasi. Para pesulap mengalami masa yang naik turn serta semangat untuk tetap menekuni sulap.
Untuk dapat tetap eksis dengan sulap, para pesulap memerlukan perlengkapan yang mampu menunjang show sulap. Para pesulap harus memiliki alat sulap yang baru alias uptodate dengan perkembangan, sehingga penontong tidak jemu, dikarenakan ilmu sulap yang segitu aja tak ada perkembangan.
Toko Sulap satu ini akan sangat membantu rekan-rekan peulap untuk bisa memperoleh alat sulap yang murah serta terjangkau. Rajasulap.com menawarkan produk terbaru. Anda tak akan bosan lagi memainkan trik-trik sulap kuno. Dengan alat sulap terbaru dan terus belajar sulap, anda dapat mensiasati hilangnya job show sulap.
Tujuan sesoorang menekuni sulap selai sebagai hobi langka, juga untuk dapat membuka pandangan masyarakat tentang seni sulap sebenarnya. Dikarenakan selama ini sulap hanya dipandang sebagai hal gaib, klenik, serta berbau mistis. Hal ini bisa menuju kearah lebih baik jika masyarakt tidak gampang dibodohi tentang hal gaib, animisme dan lain sebagainya
Para pesulap bahkan belajar sulap dari sejak masa kecil sampai mereka dapat menghasilkan uang dari sulap. Mereka selalu belajar bayak trik dan tips untuk dapat memukau dan membuat para penikmat sulap tertarik. Sulap merupakan sebuah seni pertunjukan yang sangat bisa diandalkan di zaman serba teknologi informasi. Para pesulap mengalami masa yang naik turn serta semangat untuk tetap menekuni sulap.
Untuk dapat tetap eksis dengan sulap, para pesulap memerlukan perlengkapan yang mampu menunjang show sulap. Para pesulap harus memiliki alat sulap yang baru alias uptodate dengan perkembangan, sehingga penontong tidak jemu, dikarenakan ilmu sulap yang segitu aja tak ada perkembangan.
Toko Sulap satu ini akan sangat membantu rekan-rekan peulap untuk bisa memperoleh alat sulap yang murah serta terjangkau. Rajasulap.com menawarkan produk terbaru. Anda tak akan bosan lagi memainkan trik-trik sulap kuno. Dengan alat sulap terbaru dan terus belajar sulap, anda dapat mensiasati hilangnya job show sulap.
Tujuan sesoorang menekuni sulap selai sebagai hobi langka, juga untuk dapat membuka pandangan masyarakat tentang seni sulap sebenarnya. Dikarenakan selama ini sulap hanya dipandang sebagai hal gaib, klenik, serta berbau mistis. Hal ini bisa menuju kearah lebih baik jika masyarakt tidak gampang dibodohi tentang hal gaib, animisme dan lain sebagainya
Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa
Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.
2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.
3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.
4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu
6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.
Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin
Ishak lahir ketika ibunya lanjut usia
NABI ISHAK, anak kedua Nabi Ibrahim daripada perkahwinannya dengan Sarah adalah seorang anak yang soleh. Perkataan Ishak berasal daripada bahasa Ibrani, iaitu Yashhak. Ia diistilahkan demikian kerana ibunya tertawa bersendirian apabila mengetahui dia bakal melahirkan anak.
Nabi Ishak dilahirkan ketika ibunya berusia 90 tahun, manakala bapanya 100 tahun. Ini disebabkan Sarah sebelum itu mandul dan kelahiran Ishak terlalu lama jaraknya dengan kelahiran Ismail oleh ibunya, Hajar. Jadi, tidak hairan Sarah tertawa bersendirian kerana gembira apabila diberitahu malaikat dia bakal melahirkan anak.
Jika keturunan Nabi Ismail melahirkan bangsa Arab Musta’ribah, keturunan Nabi Ishak pula melahirkan Bani Israel. Bermula daripada anaknya, Yaakub, muncul ramai nabi dari kalangan Bani Israel. Firman Allah: “Dan Kami jadikan kenabian dan al-Kitab pada keturunannya.”
Ishak adalah seorang yang soleh. Keberkatannya dikhususkan Allah seperti keberkatan pada bapanya, Nabi Ibrahim. Firman Allah yang bermaksud: “Dan Kami beri dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishak, seorang nabi yang termasuk orang soleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak dan antara cucunya ada yang berbuat baik dan ada yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.”
Allah menghuraikan kebijaksanaan Ibrahim, anaknya, Ishak dan cucunya, Yaakub dalam firmannya: “Dan ingatlah hamba Kami bahawa Ibrahim, Ishak dan Yaakub mempunyai perbuatan besar dan ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan mereka) akhlak tinggi, iaitu sentiasa mengingatkan (manusia) kepada akhirat. Dan mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang pilihan yang paling baik.”
Kenabian Ishak juga dijelaskan Allah melalui firman-Nya yang bermaksud: “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadanya sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi yang kemudiannya. Dan Kami telah memberikan wahyu kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaakub dan anak
cucunya, Isa, Yunus, Harun, Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
Al-Quran tidak menjelaskan mengenai Nabi Ishak secara khusus. Namun menurut riwayat, pada saat Nabi Ibrahim hampir menemui ajal, Nabi Ishak mahu berkahwin. Tetapi Nabi Ibrahim tidak mahu Ishak berkahwin dengan wanita Kan’an kerana mereka tidak mengenali Allah.
Bapanya kemudian mengutuskan seorang hamba untuk melamar gadis di Hanan (Iraq). Gadis yang dipilih bernama Rifqah binti Bitauel bin Nahur. Nahur adalah saudara Nabi Ibrahim, manakala Rifqah adalah cucu saudaranya.
Genap 10 tahun perkahwinan mereka, Ishak dikurniakan dua anak lelaki, iaitu ‘Iso (dalam bahasa Arab disebut Al-Ish) dan Yaakub. Ishak lebih menyayangi Al-Ish daripada Yaakub kerana berasa tidak senang berikutan Rifqah menyayangi Yaakub.
Ishak selalu meminta Al-Ish menghidangkan makanan untuknya, namun pada satu ketika Rifqah meminta Yaakub terlebih dulu menghidangkan makanan. Kemudian Ishak terus makan dan mendoakan kebaikan untuk Yaakub. Al-Ish yang nampak keadaan itu lantas memarahi Yaakub, lalu mengugut saudaranya itu.
Rifqah yang melihat kejadian itu meminta kebenaran Ishak untuk menyuruh Yaakub pergi ke rumah saudaranya bernama Laban di kawasan Haron, Iraq. Ini bertujuan supaya Yaakub akhirnya tinggal di sana dan berkahwin dengan anak saudaranya. Setiba di Haron, Yaakub menghambakan diri kepada ibu saudaranya itu.
Dia ingin berkahwin dengan anak gadis ibu saudaranya yang bernama Rahil. Tetapi bapa saudaranya mahu mengahwinkannya dengan Lai’ah, iaitu kakak kepada Rahil.
Yaakub berkata: “Saya hanya mahu berkahwin dengan Rahil, puteri pak cik yang lebih cantik berbanding kakaknya.” Bapa saudaranya berkata: “Menurut kebiasaan, kami tidak memperkenankan perkahwinan anak yang lebih muda mendahului kakaknya. Jika kamu mahukan adiknya, kamu perlu bekerja lagi selama tujuh tahun.”
Bagaimanapun, akhirnya Yaakub mengahwini kedua-dua anak bapa saudaranya itu (syariat yang diizinkan ketika itu). Yaakub tinggal selama 20 tahun bersama ibu dan bapa saudaranya sebelum kembali ke pangkuan keluarganya di Kan’an (Palestin). Yaakub berasa kepulangan akan dihalang saudaranya, Al-Ish.
Bagi mengelak sebarang kejadian tidak diingini, Yaakub mengutuskan anaknya supaya memberikan hadiah kepada Al-Ish, sekaligus menggembirakannya. Al-Ish mengosongkan kediamannya kepada Yaakub, manakala dia sendiri berpindah ke gunung Sya’ir.
Yaakub terus berada di samping bapanya. Selepas itu, Nabi Ishak memberikan tempat tinggal di Habrun kepada Yaakub. Kawasan itu kemudian dipanggil Al-Halil.
Ahli sejarah menjelaskan nama Yaakub digunakan sebagai perkataan Israel. Isra membawa erti hamba, kesucian, manusia atau muhajir, manakala el bererti Allah. Jadi, Israel adalah merujuk kepada hamba daripada kesucian Allah.
Nabi Ishak yang wafat ketika berusia 180 tahun dikebumikan di Jirun (kini Madinah). Ada juga mengatakan nabi Ishak disemadikan di al-Mughirah, tempat bapanya dikebumikan.
Nabi Ishak dilahirkan ketika ibunya berusia 90 tahun, manakala bapanya 100 tahun. Ini disebabkan Sarah sebelum itu mandul dan kelahiran Ishak terlalu lama jaraknya dengan kelahiran Ismail oleh ibunya, Hajar. Jadi, tidak hairan Sarah tertawa bersendirian kerana gembira apabila diberitahu malaikat dia bakal melahirkan anak.
Jika keturunan Nabi Ismail melahirkan bangsa Arab Musta’ribah, keturunan Nabi Ishak pula melahirkan Bani Israel. Bermula daripada anaknya, Yaakub, muncul ramai nabi dari kalangan Bani Israel. Firman Allah: “Dan Kami jadikan kenabian dan al-Kitab pada keturunannya.”
Ishak adalah seorang yang soleh. Keberkatannya dikhususkan Allah seperti keberkatan pada bapanya, Nabi Ibrahim. Firman Allah yang bermaksud: “Dan Kami beri dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishak, seorang nabi yang termasuk orang soleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishak dan antara cucunya ada yang berbuat baik dan ada yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.”
Allah menghuraikan kebijaksanaan Ibrahim, anaknya, Ishak dan cucunya, Yaakub dalam firmannya: “Dan ingatlah hamba Kami bahawa Ibrahim, Ishak dan Yaakub mempunyai perbuatan besar dan ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan mereka) akhlak tinggi, iaitu sentiasa mengingatkan (manusia) kepada akhirat. Dan mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang pilihan yang paling baik.”
Kenabian Ishak juga dijelaskan Allah melalui firman-Nya yang bermaksud: “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadanya sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi yang kemudiannya. Dan Kami telah memberikan wahyu kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaakub dan anak
cucunya, Isa, Yunus, Harun, Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
Al-Quran tidak menjelaskan mengenai Nabi Ishak secara khusus. Namun menurut riwayat, pada saat Nabi Ibrahim hampir menemui ajal, Nabi Ishak mahu berkahwin. Tetapi Nabi Ibrahim tidak mahu Ishak berkahwin dengan wanita Kan’an kerana mereka tidak mengenali Allah.
Bapanya kemudian mengutuskan seorang hamba untuk melamar gadis di Hanan (Iraq). Gadis yang dipilih bernama Rifqah binti Bitauel bin Nahur. Nahur adalah saudara Nabi Ibrahim, manakala Rifqah adalah cucu saudaranya.
Genap 10 tahun perkahwinan mereka, Ishak dikurniakan dua anak lelaki, iaitu ‘Iso (dalam bahasa Arab disebut Al-Ish) dan Yaakub. Ishak lebih menyayangi Al-Ish daripada Yaakub kerana berasa tidak senang berikutan Rifqah menyayangi Yaakub.
Ishak selalu meminta Al-Ish menghidangkan makanan untuknya, namun pada satu ketika Rifqah meminta Yaakub terlebih dulu menghidangkan makanan. Kemudian Ishak terus makan dan mendoakan kebaikan untuk Yaakub. Al-Ish yang nampak keadaan itu lantas memarahi Yaakub, lalu mengugut saudaranya itu.
Rifqah yang melihat kejadian itu meminta kebenaran Ishak untuk menyuruh Yaakub pergi ke rumah saudaranya bernama Laban di kawasan Haron, Iraq. Ini bertujuan supaya Yaakub akhirnya tinggal di sana dan berkahwin dengan anak saudaranya. Setiba di Haron, Yaakub menghambakan diri kepada ibu saudaranya itu.
Dia ingin berkahwin dengan anak gadis ibu saudaranya yang bernama Rahil. Tetapi bapa saudaranya mahu mengahwinkannya dengan Lai’ah, iaitu kakak kepada Rahil.
Yaakub berkata: “Saya hanya mahu berkahwin dengan Rahil, puteri pak cik yang lebih cantik berbanding kakaknya.” Bapa saudaranya berkata: “Menurut kebiasaan, kami tidak memperkenankan perkahwinan anak yang lebih muda mendahului kakaknya. Jika kamu mahukan adiknya, kamu perlu bekerja lagi selama tujuh tahun.”
Bagaimanapun, akhirnya Yaakub mengahwini kedua-dua anak bapa saudaranya itu (syariat yang diizinkan ketika itu). Yaakub tinggal selama 20 tahun bersama ibu dan bapa saudaranya sebelum kembali ke pangkuan keluarganya di Kan’an (Palestin). Yaakub berasa kepulangan akan dihalang saudaranya, Al-Ish.
Bagi mengelak sebarang kejadian tidak diingini, Yaakub mengutuskan anaknya supaya memberikan hadiah kepada Al-Ish, sekaligus menggembirakannya. Al-Ish mengosongkan kediamannya kepada Yaakub, manakala dia sendiri berpindah ke gunung Sya’ir.
Yaakub terus berada di samping bapanya. Selepas itu, Nabi Ishak memberikan tempat tinggal di Habrun kepada Yaakub. Kawasan itu kemudian dipanggil Al-Halil.
Ahli sejarah menjelaskan nama Yaakub digunakan sebagai perkataan Israel. Isra membawa erti hamba, kesucian, manusia atau muhajir, manakala el bererti Allah. Jadi, Israel adalah merujuk kepada hamba daripada kesucian Allah.
Nabi Ishak yang wafat ketika berusia 180 tahun dikebumikan di Jirun (kini Madinah). Ada juga mengatakan nabi Ishak disemadikan di al-Mughirah, tempat bapanya dikebumikan.
Ismail Bantu Bapa Bina Kaabah
NABI Ismail, anak Nabi Ibrahim dengan isteri keduanya, Hajar, ketika bayi ditempatkan di satu lembah yang gersang. Namun, berkat doa bapanya, kawasan itu bertukar menjadi subur. Di situ juga mula muncul mata air, kini dikenali sebagai air zam-zam.
Nabi Ismail dibesarkan di Makkah (pekarangan Kaabah). Apabila dewasa beliau berkahwin dengan wanita daripada puak Jurhum. Walaupun tinggal di Makkah, Ismail sering dikunjungi bapanya.
Pada satu ketika, bapanya menerima wahyu daripada Allah supaya membina Kaabah. Perkara itu disampaikan kepada anaknya. Ismail berkata: “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu dan aku akan membantumu dalam pekerjaan mulia itu.”
Ketika membina Kaabah, Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: “Bawakan batu yang baik kepadaku untuk aku letakkan di satu sudut supaya ia menjadi tanda kepada manusia.”
Kemudian Jibril memberi ilham kepada Ismail supaya mencari batu hitam untuk diserahkan kepada Nabi Ibrahim.
Setiap kali bangun, mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bangunan (Kaabah) itu menjadi tinggi dan Ibrahim makin lemah untuk mengangkat batu. Dia berdiri di satu sudut, kini dikenali Makam Ibrahim.
Nabi Ibrahim sering berulang-alik mengunjungi anaknya. Pada satu hari, beliau tiba di Makkah dan mengunjungi rumah anaknya.
Bagaimanapun, Ismail tiada di rumah ketika itu melainkan isterinya. Isteri Ismail tidak mengenali orang tua itu adalah bapa Ismail.
Apabila Nabi Ibrahim bertanya isteri Nabi Ismail mengenai suaminya itu, beliau diberitahu anaknya keluar berburu. Seterusnya Nabi Ibrahim bertanya keadaan mereka berdua. Isterinya berkata: “Kami berada dalam kesempitan.”
Nabi Ibrahim berkata: “Apakah kamu mempunyai jamuan, makanan dan minuman?“ Dijawab isteri Ismail: “Aku tidak mempunyainya, malah apa pun tiada.”
Kelakukan isteri Nabi Ismail itu tidak manis dipandang Nabi Ibrahim kerana kelihatan tidak reda dengan pemberian Allah dan jemu untuk hidup bersama suaminya. Malah, dia kelihatan bersifat kedekut kerana tidak mengalu-alukan kedatangan tetamu.
Akhirnya Nabi Ibrahim berkata kepada isteri anaknya: “Jika suamimu kembali, sampaikanlah salamku kepadanya dan katakan kepadanya supaya dia menggantikan pintunya.”
Selepas itu Nabi Ibrahim beredar dari situ. Sejurus kemudian, Nabi Ismail pulang ke rumah dengan hati gembira kerana dia menganggap tiada perkara tidak diingini berlaku sepanjang ketiadaannya di rumah. Nabi Ismail bertanya isterinya: “Apakah ada orang datang menemui kamu?“
Isterinya berkata: “Ya, ada orang tua kunjungi kita.” Ismail berkata: “Apakah dia mewasiatkan sesuatu kepadamu?“ Isterinya berkata: “Ya, dia menyuruhku menyampaikan salam kepadamu dan memintaku mengatakan kepadamu supaya menggantikan pintumu.”
Ismail berkata: “Dia adalah bapaku. Sesungguhnya dia menyuruhku supaya menceraikanmu, maka kembalilah kepada keluargamu.”
Selepas menceraikan isterinya, Nabi Ismail berkahwin lain, kali ini dengan seorang lagi wanita daripada kaum Jurhum.
Isteri baru itu mendapat keredaan bapanya kerana pandai menghormati tetamu, tidak menceritakan perkara yang menjatuhkan maruah suami dan bersyukur dengan nikmat Allah. Ismail hidup bersama isteri barunya itu hingga melahirkan beberapa anak.
Nabi Ismail mempunyai 12 anak lelaki dan seorang anak perempuan yang dikahwinkan dengan anak saudaranya, iaitu Al-’Ish bin Ishak. Daripada keturunan Nabi Ismail lahir Nabi Muhammad s.a.w. Keturunan Nabi Ismail juga mewujudkan bangsa Arab Musta’ribah.
Pada satu ketika, Nabi Ibrahim, iaitu bapa Nabi Ismail bermimpi menyembelih anaknya itu lalu disampaikan perkara itu katanya: “Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi menyembelihmu, fikirkanlah apa pendapatmu.”
Ismail lantas berkata: “Wahai bapaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya-Allah kamu akan mendapati aku termasuk orang yang sabar.”
Mereka berdua berserah diri kepada Allah. Kemudian Nabi Ibrahim membaringkan anaknya (untuk disembelih) dari belakang kepala supaya wajahnya tidak menyaksikan peristiwa penyembelihan itu. Lalu Ibrahim menekankan pisau ke atas tengkuknya, namun pisau itu tidak memotongnya.
Allah berfirman, maksudnya: “Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya, Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat kebaikan.
“Sesungguhnya ini benar-benar satu ujian yang nyata dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dari kalangan orang yang datang kemudian, (iaitu) kesejahteraan dilimpah ke atas Ibrahim.
“Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba Kami yang beriman dan Kami berikan dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishak, seorang nabi yang termasuk orang soleh.”
Al-Quran menjelaskan apa yang disembelih Ibrahim itu adalah Ismail, kemudian Allah memberikan khabar gembira kepada Ibrahim dengan kelahiran seorang anak lagi, iaitu Ishak.
Nabi Ismail dibesarkan di Makkah (pekarangan Kaabah). Apabila dewasa beliau berkahwin dengan wanita daripada puak Jurhum. Walaupun tinggal di Makkah, Ismail sering dikunjungi bapanya.
Pada satu ketika, bapanya menerima wahyu daripada Allah supaya membina Kaabah. Perkara itu disampaikan kepada anaknya. Ismail berkata: “Kerjakanlah apa yang diperintahkan Tuhanmu kepadamu dan aku akan membantumu dalam pekerjaan mulia itu.”
Ketika membina Kaabah, Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail: “Bawakan batu yang baik kepadaku untuk aku letakkan di satu sudut supaya ia menjadi tanda kepada manusia.”
Kemudian Jibril memberi ilham kepada Ismail supaya mencari batu hitam untuk diserahkan kepada Nabi Ibrahim.
Setiap kali bangun, mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Bangunan (Kaabah) itu menjadi tinggi dan Ibrahim makin lemah untuk mengangkat batu. Dia berdiri di satu sudut, kini dikenali Makam Ibrahim.
Nabi Ibrahim sering berulang-alik mengunjungi anaknya. Pada satu hari, beliau tiba di Makkah dan mengunjungi rumah anaknya.
Bagaimanapun, Ismail tiada di rumah ketika itu melainkan isterinya. Isteri Ismail tidak mengenali orang tua itu adalah bapa Ismail.
Apabila Nabi Ibrahim bertanya isteri Nabi Ismail mengenai suaminya itu, beliau diberitahu anaknya keluar berburu. Seterusnya Nabi Ibrahim bertanya keadaan mereka berdua. Isterinya berkata: “Kami berada dalam kesempitan.”
Nabi Ibrahim berkata: “Apakah kamu mempunyai jamuan, makanan dan minuman?“ Dijawab isteri Ismail: “Aku tidak mempunyainya, malah apa pun tiada.”
Kelakukan isteri Nabi Ismail itu tidak manis dipandang Nabi Ibrahim kerana kelihatan tidak reda dengan pemberian Allah dan jemu untuk hidup bersama suaminya. Malah, dia kelihatan bersifat kedekut kerana tidak mengalu-alukan kedatangan tetamu.
Akhirnya Nabi Ibrahim berkata kepada isteri anaknya: “Jika suamimu kembali, sampaikanlah salamku kepadanya dan katakan kepadanya supaya dia menggantikan pintunya.”
Selepas itu Nabi Ibrahim beredar dari situ. Sejurus kemudian, Nabi Ismail pulang ke rumah dengan hati gembira kerana dia menganggap tiada perkara tidak diingini berlaku sepanjang ketiadaannya di rumah. Nabi Ismail bertanya isterinya: “Apakah ada orang datang menemui kamu?“
Isterinya berkata: “Ya, ada orang tua kunjungi kita.” Ismail berkata: “Apakah dia mewasiatkan sesuatu kepadamu?“ Isterinya berkata: “Ya, dia menyuruhku menyampaikan salam kepadamu dan memintaku mengatakan kepadamu supaya menggantikan pintumu.”
Ismail berkata: “Dia adalah bapaku. Sesungguhnya dia menyuruhku supaya menceraikanmu, maka kembalilah kepada keluargamu.”
Selepas menceraikan isterinya, Nabi Ismail berkahwin lain, kali ini dengan seorang lagi wanita daripada kaum Jurhum.
Isteri baru itu mendapat keredaan bapanya kerana pandai menghormati tetamu, tidak menceritakan perkara yang menjatuhkan maruah suami dan bersyukur dengan nikmat Allah. Ismail hidup bersama isteri barunya itu hingga melahirkan beberapa anak.
Nabi Ismail mempunyai 12 anak lelaki dan seorang anak perempuan yang dikahwinkan dengan anak saudaranya, iaitu Al-’Ish bin Ishak. Daripada keturunan Nabi Ismail lahir Nabi Muhammad s.a.w. Keturunan Nabi Ismail juga mewujudkan bangsa Arab Musta’ribah.
Pada satu ketika, Nabi Ibrahim, iaitu bapa Nabi Ismail bermimpi menyembelih anaknya itu lalu disampaikan perkara itu katanya: “Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi menyembelihmu, fikirkanlah apa pendapatmu.”
Ismail lantas berkata: “Wahai bapaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya-Allah kamu akan mendapati aku termasuk orang yang sabar.”
Mereka berdua berserah diri kepada Allah. Kemudian Nabi Ibrahim membaringkan anaknya (untuk disembelih) dari belakang kepala supaya wajahnya tidak menyaksikan peristiwa penyembelihan itu. Lalu Ibrahim menekankan pisau ke atas tengkuknya, namun pisau itu tidak memotongnya.
Allah berfirman, maksudnya: “Wahai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya, Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat kebaikan.
“Sesungguhnya ini benar-benar satu ujian yang nyata dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dari kalangan orang yang datang kemudian, (iaitu) kesejahteraan dilimpah ke atas Ibrahim.
“Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba Kami yang beriman dan Kami berikan dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishak, seorang nabi yang termasuk orang soleh.”
Al-Quran menjelaskan apa yang disembelih Ibrahim itu adalah Ismail, kemudian Allah memberikan khabar gembira kepada Ibrahim dengan kelahiran seorang anak lagi, iaitu Ishak.
Bumi telan kaum Luth
LUTH bin Haran bin Tarah (Azar) adalah anak saudara Nabi Ibrahim. Luth adalah antara orang beriman yang mengikut Nabi Ibrahim berpindah dari Babylon ke Palestin dan Mesir.
Kemudian Nabi Luth mendiami kota Sodom di wilayah Jordan. Namun, penduduk kota itu berakhlak keji, malah mereka derhaka dan kufur dengan nikmat Tuhan. Kegiatan merompak barangan yang dibawa kafilah dan mengunjungi pusat maksiat menjadi darah daging mereka. Lebih menjijikkan mereka mengamalkan liwat (homoseks).
Nabi Luth menasihati kaumnya supaya meninggalkan perkara maksiat, sebaliknya beriman kepada Allah, selain mengingati mereka mengenai azab yang bakal diturunkan jika terus bergelumang dengan perbuatan keji itu.
Kaumnya tidak pedulikan nasihat itu, malah berani memberi amaran kepada Nabi Luth: “Jika kamu tidak berhenti memperlekehkan kami, kami akan mengusirmu dari negeri ini.” Luth berkata: “Sesungguh aku mengingkari dan benci perbuatan yang kamu lakukan.”
Seterusnya mereka mencabar Nabi Luth dengan berkata: “Jika benar dengan azab yang kamu ancam ke atas kami, segerakanlah dan datangkan ia kepada kami.”
Mendengar perkataan mereka, Nabi Luth berdoa kepada Allah. Dalam al-Quran dijelaskan, maksudnya: “Luth berdoa, wahai Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab ke atas kaum yang melakukan kebinasaan itu.”
Doa Nabi Luth diterima Allah, lalu diutuskan-Nya beberapa malaikat untuk menurunkan azab ke atas kaumnya. Sebelum itu, malaikat berkenaan mengunjungi Nabi Ibrahim dan memberitahu tujuan kedatangan mereka.
Nabi Ibrahim berkata: “Ya Allah, di dalam negeri itu ada Luth dan
bagaimana dengan beliau jika negeri itu dimusnahkan.”
Perkara ini dapat diperhatikan melalui al-Quran, maksudnya: “Berkata Ibrahim; sesungguhnya di kota itu ada Luth. Malaikat berkata: “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami akan menyelamatkan dia dan pengikutnya, melainkan isterinya, dia termasuk orang yang tertinggal, dibinasakan.”
Setelah mengunjungi Nabi Ibrahim, tidak berapa lama selepas itu malaikat dengan menyamar sebagai lelaki yang tampan pergi ke Sodom. Malaikat dengan wajah manusia itu silih berganti menjadi tetamu Nabi Luth.
Nabi Luth yang pada mulanya tidak mengetahui tetamu itu adalah malaikat berasa cemas kerana bimbang mereka yang berwajah lelaki begitu tampan itu menjadi mangsa kaumnya yang bernafsu gila, iaitu homoseks.
Namun, berita kedatangan tetamu (malaikat) itu diketahui kaumnya, lalu ramai kalangan mereka pergi ke rumah Nabi Luth, semata-mata untuk melakukan perbuatan terkutuk itu dengan tetamu Nabi Luth.
Apabila kaumnya berkumpul di pekarangan rumahnya, Nabi Luth cuba menghalang mereka daripada melakukan perbuatan terkutuk itu dengan menawarkan anak perempuannya untuk diperisterikan, supaya tetamunya itu tidak diusik.
Kaum Luth langsung tidak mengendahkan larangannya, malah berkata: “Sesungguhnya kamu tahu kami tidak mempunyai selera sedikit pun terhadap anak perempuan kamu. Sesungguhnya tidak ragu-ragu lagi, kamu tahu apa yang kami inginkan.”
Seketika keadaan di pekarangan rumah Nabi Luth kacau-bilau. Nabi Luth gagal mententeramkan kaumnya yang dahagakan hubungan sejenis daripada tetamunya itu. Tanpa berlengah malaikat yang menyamar sebagai tetamu itu terus membutakan mata mereka.
Perkara ini diceritakan al-Quran: “Dan sesungguhnya mereka telah memujuknya (agar menyerahkan) tetamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-Ku.”
Selepas itu tetamu berkenaan memperkenalkan diri kepada Nabi Luth mereka sebenarnya malaikat. Kedatangan mereka semata-mata untuk menghancurkan kaum Luth. Ketika itu juga Luth diminta membawa bersama ahli keluarganya keluar dari negeri berkenaan pada waktu malam.
Al-Quran memperjelaskan: “Utusan malaikat berkata; wahai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu kamu. Oleh itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu pada lewat malam. Dan janganlah ada seorang pun antara kamu yang
tertinggal, melainkan isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab kerana saat jatuhnya azab ke atas mereka adalah pada waktu Subuh. Bukankah Subuh itu sudah dekat?”
Kemudian azab yang ditunggu kaum Luth menimpa mereka. Kehancuran mereka pada waktu Subuh dalam keadaan sungguh dahsyat kerana bumi negeri itu diterbalikkan. Mereka turut ditimpa batu daripada tanah keras dan terbakar.
Al-Quran menyebut azab yang menimpa mereka: “Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu daripada tanah yang keras.”
Demikian balasan terhadap mereka yang melakukan homoseks. Berhubung
perkara ini, ada sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad daripada Ibn Abas: “ Siapa yang kamu dapati melakukan perbuatan kaum Luth, bunuhlah orang yang melakukannya dan diperlakukannya.”
Kemudian Nabi Luth mendiami kota Sodom di wilayah Jordan. Namun, penduduk kota itu berakhlak keji, malah mereka derhaka dan kufur dengan nikmat Tuhan. Kegiatan merompak barangan yang dibawa kafilah dan mengunjungi pusat maksiat menjadi darah daging mereka. Lebih menjijikkan mereka mengamalkan liwat (homoseks).
Nabi Luth menasihati kaumnya supaya meninggalkan perkara maksiat, sebaliknya beriman kepada Allah, selain mengingati mereka mengenai azab yang bakal diturunkan jika terus bergelumang dengan perbuatan keji itu.
Kaumnya tidak pedulikan nasihat itu, malah berani memberi amaran kepada Nabi Luth: “Jika kamu tidak berhenti memperlekehkan kami, kami akan mengusirmu dari negeri ini.” Luth berkata: “Sesungguh aku mengingkari dan benci perbuatan yang kamu lakukan.”
Seterusnya mereka mencabar Nabi Luth dengan berkata: “Jika benar dengan azab yang kamu ancam ke atas kami, segerakanlah dan datangkan ia kepada kami.”
Mendengar perkataan mereka, Nabi Luth berdoa kepada Allah. Dalam al-Quran dijelaskan, maksudnya: “Luth berdoa, wahai Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab ke atas kaum yang melakukan kebinasaan itu.”
Doa Nabi Luth diterima Allah, lalu diutuskan-Nya beberapa malaikat untuk menurunkan azab ke atas kaumnya. Sebelum itu, malaikat berkenaan mengunjungi Nabi Ibrahim dan memberitahu tujuan kedatangan mereka.
Nabi Ibrahim berkata: “Ya Allah, di dalam negeri itu ada Luth dan
bagaimana dengan beliau jika negeri itu dimusnahkan.”
Perkara ini dapat diperhatikan melalui al-Quran, maksudnya: “Berkata Ibrahim; sesungguhnya di kota itu ada Luth. Malaikat berkata: “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami akan menyelamatkan dia dan pengikutnya, melainkan isterinya, dia termasuk orang yang tertinggal, dibinasakan.”
Setelah mengunjungi Nabi Ibrahim, tidak berapa lama selepas itu malaikat dengan menyamar sebagai lelaki yang tampan pergi ke Sodom. Malaikat dengan wajah manusia itu silih berganti menjadi tetamu Nabi Luth.
Nabi Luth yang pada mulanya tidak mengetahui tetamu itu adalah malaikat berasa cemas kerana bimbang mereka yang berwajah lelaki begitu tampan itu menjadi mangsa kaumnya yang bernafsu gila, iaitu homoseks.
Namun, berita kedatangan tetamu (malaikat) itu diketahui kaumnya, lalu ramai kalangan mereka pergi ke rumah Nabi Luth, semata-mata untuk melakukan perbuatan terkutuk itu dengan tetamu Nabi Luth.
Apabila kaumnya berkumpul di pekarangan rumahnya, Nabi Luth cuba menghalang mereka daripada melakukan perbuatan terkutuk itu dengan menawarkan anak perempuannya untuk diperisterikan, supaya tetamunya itu tidak diusik.
Kaum Luth langsung tidak mengendahkan larangannya, malah berkata: “Sesungguhnya kamu tahu kami tidak mempunyai selera sedikit pun terhadap anak perempuan kamu. Sesungguhnya tidak ragu-ragu lagi, kamu tahu apa yang kami inginkan.”
Seketika keadaan di pekarangan rumah Nabi Luth kacau-bilau. Nabi Luth gagal mententeramkan kaumnya yang dahagakan hubungan sejenis daripada tetamunya itu. Tanpa berlengah malaikat yang menyamar sebagai tetamu itu terus membutakan mata mereka.
Perkara ini diceritakan al-Quran: “Dan sesungguhnya mereka telah memujuknya (agar menyerahkan) tetamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-Ku.”
Selepas itu tetamu berkenaan memperkenalkan diri kepada Nabi Luth mereka sebenarnya malaikat. Kedatangan mereka semata-mata untuk menghancurkan kaum Luth. Ketika itu juga Luth diminta membawa bersama ahli keluarganya keluar dari negeri berkenaan pada waktu malam.
Al-Quran memperjelaskan: “Utusan malaikat berkata; wahai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu kamu. Oleh itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu pada lewat malam. Dan janganlah ada seorang pun antara kamu yang
tertinggal, melainkan isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab kerana saat jatuhnya azab ke atas mereka adalah pada waktu Subuh. Bukankah Subuh itu sudah dekat?”
Kemudian azab yang ditunggu kaum Luth menimpa mereka. Kehancuran mereka pada waktu Subuh dalam keadaan sungguh dahsyat kerana bumi negeri itu diterbalikkan. Mereka turut ditimpa batu daripada tanah keras dan terbakar.
Al-Quran menyebut azab yang menimpa mereka: “Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu daripada tanah yang keras.”
Demikian balasan terhadap mereka yang melakukan homoseks. Berhubung
perkara ini, ada sebuah hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad daripada Ibn Abas: “ Siapa yang kamu dapati melakukan perbuatan kaum Luth, bunuhlah orang yang melakukannya dan diperlakukannya.”
Kisah Nabi Isa menghidup mayat
Jika Nauf boleh menghidupkan kuda milik Birdlaun milik Raja Faris atas izin Allah, maka Nabi Isa boleh menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah juga. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menunjukkan kebesarannya.
Tapi dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa boleh menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati, mereka masih menyangkalnya. "Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Cuba kau hidupkan mayat-mayat terdahulu jika kau boleh." Ujar mereka. Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata : "Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya.
"Cuba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.
Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam dan Nuh. Setelah bersembahyang di atas kuburnya, Isa berdoa kepada Allah meminta Allah menghidupkan mayat itu. Atas kekuasaan Allah kedua mayat yang sudah lama meninggal itu bangkit kembali dari kuburnya. Rambut di kepalanya sudah memutih.
Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahawa mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba. "Berapa lama kau sudah meninggal?" tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku." Jawabnya.Melihat mukjizat Allah, berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.
Tapi dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa boleh menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati, mereka masih menyangkalnya. "Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Cuba kau hidupkan mayat-mayat terdahulu jika kau boleh." Ujar mereka. Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata : "Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya.
"Cuba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.
Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam dan Nuh. Setelah bersembahyang di atas kuburnya, Isa berdoa kepada Allah meminta Allah menghidupkan mayat itu. Atas kekuasaan Allah kedua mayat yang sudah lama meninggal itu bangkit kembali dari kuburnya. Rambut di kepalanya sudah memutih.
Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahawa mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba. "Berapa lama kau sudah meninggal?" tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku." Jawabnya.Melihat mukjizat Allah, berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.
Nabi Yusuf
Kehidupan adalah anugerah utama Illahi. Anugerah kehidupan memberi gambaran kebesaranNya buat kita manusia, yang wajib kita syukuri dan hargai.
Internet adalah kemudahan buat umat manusia. Justeru itu, manafaatkan ia untuk kesejahteraan diri kita dan umat sejagat. Sentiasalah kita beringat, apa yang kita lakukan, akan dipertanggungjawabkan pada kemudian hari.
Gunakan sebaik-baiknya kurnia Allah swt kepada kita. Halalkan kegunaan akal, hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa kecemerlangan diri kita dunia dan akhirat. Kita hidup hanya sekali. Sekali 'pergi' tak kan kembali. Buat baik berpada-pada, dan buat jahat JANGAN sekali-kali.
Kewujudan website dakwah2u dengan blog sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri. Bermatlamatkan penyatuan ummah dengan ciri-ciri kemurnian budi dan budaya. Walaupun, dunia terus maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan akhlak dan jati diri insani.
26 December 2007
Nabi Yusuf bijak tafsir mimpi
NABI Yusuf adalah anak Nabi Yaakub, sangat disayangi bapanya kerana mempunyai akhlak yang baik. Disebabkan Yaakub melebihkan kasih sayang terhadap Yusuf, saudaranya yang lain berasa cemburu, sehingga menimbulkan kebencian di dalam hati mereka.
Pada satu hari, anak-anak Nabi Yusuf berkumpul, mereka membincangkan mengenai sikap bapanya yang didakwa tidak adil. Dalam mesyuarat itu, mereka tidak menjemput Bunyamin, kerana dia saudara sekandung dengan Yusuf. Keputusan dicapai untuk membuang Yusuf di satu tempat yang jauh.
Mereka meminta izin bapanya supaya Yusuf dibenarkan pergi ke tempat itu. Mulanya permintaan itu tidak diizinkan, tetapi kerana desakan Yaakub terpaksa akur dan membenarkannya. Mereka mengajak Yusuf pergi ke tempat itu dan tiba di sana, Yusuf dimasukkan ke dalam perigi.
Selepas itu mereka pulang dan menghadap Yaakub, sambil berkata: “Wahai bapa, ketika kami bermain dengan Yusuf di satu tempat tiba-tiba datang seekor serigala dan memakan Yusuf. Kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, walaupun kami orang yang benar.”
Yusuf ditinggalkan di dalam perigi. Sejurus kemudian satu rombongan musafir dari Madyan yang dalam perjalanan ke Mesir singgah di perigi itu. Ketika mengambil air dari perigi itu mereka mendapati seorang kanak-kanak berpaut pada timba. Kemudian seorang musafir itu berkata: “Betapa gembiranya kita, mendapat seorang kanak-kanak sangat cantik.”
Selepas itu Yusuf dibawa musafir berkenaan ke Mesir. Tiba di sana dia dijual kepada seorang pembesar, kemudian dijadikannya Yusuf anak angkat.
Dia dijaga pembesar itu dengan baik. Isteri pembesar itu, Siti Zulaikha
cukup mengasihi Yusuf, tidak ubah seperti anak sendiri.
Nabi Yusuf dibesarkan dalam keluarga Siti Zulaikha dan ketika dewasa dia kelihatan bertambah tampan dan segak sehingga menarik hati bagi mereka yang memandangnya. Siti Zulaikha yang selama ini menjaga dan membesarkannya, turut jatuh hati dengan ketampanannya itu.
Satu ketika, Siti Zulaikha memujuk Yusuf supaya bersamanya. Pintu bilik ketika itu sudah ditutup. Tetapi Yusuf tidak mengikuti kehendak Siti Zulaikha, malah dibukanya pintu dan terus melarikan diri. Siti Zulaikha mengejar dan menarik bajunya sehingga terkoyak.
Kemudian suami Siti Zulaikha pulang ke rumah. Dia terkejut apabila diberitahu isterinya mengenai kejadian itu. Siti Zulaikha berkata kepada suaminya: “Bagaimana balasannya terhadap orang melakukan kejahatan kepada isterimu?”
Suaminya berkata: “Orang itu perlu dimasukkan ke dalam penjara dan dikenakan seksaan yang pedih dengan segera.”
Mendengar jawapan dari suami Siti Zulaikha itu (pembesar), Nabi Yusuf tidak mendiamkan diri. Dia cuba membela diri dengan berkata: “Dia yang memujuk aku.”
Perkara ini diceritakan dalam al-Quran: “Yusuf berkata: Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya. Seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya. Jika bajunya terkoyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf berdusta. Jika bajunya terkoyak di belakang wanita itu berdusta, manakala Yusuf orang benar.”
Selepas itu suaminya mengetahui perkara sebenar. Siti Zulaikha mengundang rakannya untuk menikmati jamuan di rumah. Ketika semua tetamu asyik dengan makanan, disuruh Siti Zulaikha supaya Yusuf keluar kepada tetamu. Melihat keadaan Yusuf yang tampan itu, semua tetamu terkejut.
Disebabkan terpesona melihat ketampanan Yusuf, mereka terhiris tangan masing-masing, menggunakan pisau yang sepatutnya untuk memotong buahan.
Tidak lama selepas itu, Yusuf dimasukkan ke penjara.
Nabi Yusuf pandai mentafsir mimpi menunjukkan anugerah Allah kepada hamba-Nya. Kepandaian Nabi Yusuf dalam mentafsir mimpi diketahui Raja Mesir dan dia dipanggil menghadap untuk tujuan itu. Ceritanya diterangkan di dalam al-Quran:
“Raja berkata kepada orang-orang terkemuka daripada kaumnya; sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk, tujuh ekor sapi betina kurus dan tujuh tangkai gandum hijau serta tujuh tangkai lain yang kering.
Wahai orang-orang terkemuka terangkanlah kepadaku mengenai erti mimpiku itu jika kamu dapat mentafsirkan mimpi. Mereka berkata; itu adalah mimpi yang kacau dan kami sekali-kali tidak mahu mentadbirkan mimpi seperti itu.
“Manakala Yusuf berkata: Mimpi itu supaya kamu bercucuk tanam selama tujuh tahun seperti biasa, apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya, melainkan sedikit untuk kamu makan.”
Kemudian, datang tujuh tahun yang amat sukar, musim kemarau menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapi tahun sukar, melainkan sedikit daripada gandum yang kamu simpan. Kemudian akan datang tahun yang manusia diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka memerah anggur.”
Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendahara Mesir, kerana aku orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” Demikianlah kami memberikan kedudukan kepada Yusuf di Mesir, dia berkuasa penuh di mana saja dia kehendaki di bumi itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang kami kehendaki dan Kami tidak mensia-siakan pahala orang berbuat baik.”
Selepas tujuh tahun Nabi Yusuf memegang tugas kerajaan itu, musim kemarau,
kering dan kelaparan berlaku seperti yang ditafsirkannya.
Bagaimanapun, kerajaan Mesir mempunyai bekalan makanan untuk menghadapi musim kebuluran itu, sehingga penduduk di negeri jiran mengunjungi Mesir untuk mendapatkan bantuan. Antara mereka yang datang meminta bantuan itu termasuk 10 saudara lelaki Yusuf dari Kan’an. Mereka disambut dengan baik.
Yusuf turut bertanya khabar keadaan bapa mereka sekeluarga, malah berpesan supaya turut membawa saudara kandungnya, Bunyamin untuk mengambil makanan di Mesir. Apabila pulang ke Kan’an, saudara Yusuf menghadap bapa mereka, Yaakub dan meminta kebenaran untuk membawa Bunyamin ke Mesir.
Selepas mendapatkan makanan semua saudara Yusuf, termasuk Bunyamin mahu pulang ke Kan’an, tetapi belum sempat sampai di Kan’an, mereka ditahan penguasa Yusuf. Namun, selepas disiasat semua yang lain dilepas, cuma Bunyamin ditahan.
Tiba di rumah, diceritakan peristiwa penahanan itu kepada bapa mereka. Yaakub amat sedih hingga penglihatannya menjadi kabur.
Namun, selepas itu mereka menunjukkan baju Yusuf kepada Yaakub, lalu segera diciumnya. Matanya yang tidak dapat melihat tiba-tiba sembuh.
Mereka menceritakan semua peristiwa yang berlaku sepanjang berkunjung ke Mesir dan berjumpa dengan Yusuf, membuatkan Yaakub begitu gembira.
Kemudian Nabi Yaakub mengajak anak-anaknya pergi ke Mesir untuk berjumpa dengan Yusuf dan Bunyamin.
Internet adalah kemudahan buat umat manusia. Justeru itu, manafaatkan ia untuk kesejahteraan diri kita dan umat sejagat. Sentiasalah kita beringat, apa yang kita lakukan, akan dipertanggungjawabkan pada kemudian hari.
Gunakan sebaik-baiknya kurnia Allah swt kepada kita. Halalkan kegunaan akal, hati dan lidah pada perkara yang bakal membawa kecemerlangan diri kita dunia dan akhirat. Kita hidup hanya sekali. Sekali 'pergi' tak kan kembali. Buat baik berpada-pada, dan buat jahat JANGAN sekali-kali.
Kewujudan website dakwah2u dengan blog sebagai wadah untuk meningkatkan nilai diri. Bermatlamatkan penyatuan ummah dengan ciri-ciri kemurnian budi dan budaya. Walaupun, dunia terus maju dengan teknologi, kita akan terus kekal dengan akhlak dan jati diri insani.
26 December 2007
Nabi Yusuf bijak tafsir mimpi
NABI Yusuf adalah anak Nabi Yaakub, sangat disayangi bapanya kerana mempunyai akhlak yang baik. Disebabkan Yaakub melebihkan kasih sayang terhadap Yusuf, saudaranya yang lain berasa cemburu, sehingga menimbulkan kebencian di dalam hati mereka.
Pada satu hari, anak-anak Nabi Yusuf berkumpul, mereka membincangkan mengenai sikap bapanya yang didakwa tidak adil. Dalam mesyuarat itu, mereka tidak menjemput Bunyamin, kerana dia saudara sekandung dengan Yusuf. Keputusan dicapai untuk membuang Yusuf di satu tempat yang jauh.
Mereka meminta izin bapanya supaya Yusuf dibenarkan pergi ke tempat itu. Mulanya permintaan itu tidak diizinkan, tetapi kerana desakan Yaakub terpaksa akur dan membenarkannya. Mereka mengajak Yusuf pergi ke tempat itu dan tiba di sana, Yusuf dimasukkan ke dalam perigi.
Selepas itu mereka pulang dan menghadap Yaakub, sambil berkata: “Wahai bapa, ketika kami bermain dengan Yusuf di satu tempat tiba-tiba datang seekor serigala dan memakan Yusuf. Kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, walaupun kami orang yang benar.”
Yusuf ditinggalkan di dalam perigi. Sejurus kemudian satu rombongan musafir dari Madyan yang dalam perjalanan ke Mesir singgah di perigi itu. Ketika mengambil air dari perigi itu mereka mendapati seorang kanak-kanak berpaut pada timba. Kemudian seorang musafir itu berkata: “Betapa gembiranya kita, mendapat seorang kanak-kanak sangat cantik.”
Selepas itu Yusuf dibawa musafir berkenaan ke Mesir. Tiba di sana dia dijual kepada seorang pembesar, kemudian dijadikannya Yusuf anak angkat.
Dia dijaga pembesar itu dengan baik. Isteri pembesar itu, Siti Zulaikha
cukup mengasihi Yusuf, tidak ubah seperti anak sendiri.
Nabi Yusuf dibesarkan dalam keluarga Siti Zulaikha dan ketika dewasa dia kelihatan bertambah tampan dan segak sehingga menarik hati bagi mereka yang memandangnya. Siti Zulaikha yang selama ini menjaga dan membesarkannya, turut jatuh hati dengan ketampanannya itu.
Satu ketika, Siti Zulaikha memujuk Yusuf supaya bersamanya. Pintu bilik ketika itu sudah ditutup. Tetapi Yusuf tidak mengikuti kehendak Siti Zulaikha, malah dibukanya pintu dan terus melarikan diri. Siti Zulaikha mengejar dan menarik bajunya sehingga terkoyak.
Kemudian suami Siti Zulaikha pulang ke rumah. Dia terkejut apabila diberitahu isterinya mengenai kejadian itu. Siti Zulaikha berkata kepada suaminya: “Bagaimana balasannya terhadap orang melakukan kejahatan kepada isterimu?”
Suaminya berkata: “Orang itu perlu dimasukkan ke dalam penjara dan dikenakan seksaan yang pedih dengan segera.”
Mendengar jawapan dari suami Siti Zulaikha itu (pembesar), Nabi Yusuf tidak mendiamkan diri. Dia cuba membela diri dengan berkata: “Dia yang memujuk aku.”
Perkara ini diceritakan dalam al-Quran: “Yusuf berkata: Dia menggodaku untuk menundukkan diriku kepadanya. Seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya. Jika bajunya terkoyak di depan, wanita itu benar dan Yusuf berdusta. Jika bajunya terkoyak di belakang wanita itu berdusta, manakala Yusuf orang benar.”
Selepas itu suaminya mengetahui perkara sebenar. Siti Zulaikha mengundang rakannya untuk menikmati jamuan di rumah. Ketika semua tetamu asyik dengan makanan, disuruh Siti Zulaikha supaya Yusuf keluar kepada tetamu. Melihat keadaan Yusuf yang tampan itu, semua tetamu terkejut.
Disebabkan terpesona melihat ketampanan Yusuf, mereka terhiris tangan masing-masing, menggunakan pisau yang sepatutnya untuk memotong buahan.
Tidak lama selepas itu, Yusuf dimasukkan ke penjara.
Nabi Yusuf pandai mentafsir mimpi menunjukkan anugerah Allah kepada hamba-Nya. Kepandaian Nabi Yusuf dalam mentafsir mimpi diketahui Raja Mesir dan dia dipanggil menghadap untuk tujuan itu. Ceritanya diterangkan di dalam al-Quran:
“Raja berkata kepada orang-orang terkemuka daripada kaumnya; sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina gemuk, tujuh ekor sapi betina kurus dan tujuh tangkai gandum hijau serta tujuh tangkai lain yang kering.
Wahai orang-orang terkemuka terangkanlah kepadaku mengenai erti mimpiku itu jika kamu dapat mentafsirkan mimpi. Mereka berkata; itu adalah mimpi yang kacau dan kami sekali-kali tidak mahu mentadbirkan mimpi seperti itu.
“Manakala Yusuf berkata: Mimpi itu supaya kamu bercucuk tanam selama tujuh tahun seperti biasa, apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya, melainkan sedikit untuk kamu makan.”
Kemudian, datang tujuh tahun yang amat sukar, musim kemarau menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapi tahun sukar, melainkan sedikit daripada gandum yang kamu simpan. Kemudian akan datang tahun yang manusia diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka memerah anggur.”
Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendahara Mesir, kerana aku orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” Demikianlah kami memberikan kedudukan kepada Yusuf di Mesir, dia berkuasa penuh di mana saja dia kehendaki di bumi itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang kami kehendaki dan Kami tidak mensia-siakan pahala orang berbuat baik.”
Selepas tujuh tahun Nabi Yusuf memegang tugas kerajaan itu, musim kemarau,
kering dan kelaparan berlaku seperti yang ditafsirkannya.
Bagaimanapun, kerajaan Mesir mempunyai bekalan makanan untuk menghadapi musim kebuluran itu, sehingga penduduk di negeri jiran mengunjungi Mesir untuk mendapatkan bantuan. Antara mereka yang datang meminta bantuan itu termasuk 10 saudara lelaki Yusuf dari Kan’an. Mereka disambut dengan baik.
Yusuf turut bertanya khabar keadaan bapa mereka sekeluarga, malah berpesan supaya turut membawa saudara kandungnya, Bunyamin untuk mengambil makanan di Mesir. Apabila pulang ke Kan’an, saudara Yusuf menghadap bapa mereka, Yaakub dan meminta kebenaran untuk membawa Bunyamin ke Mesir.
Selepas mendapatkan makanan semua saudara Yusuf, termasuk Bunyamin mahu pulang ke Kan’an, tetapi belum sempat sampai di Kan’an, mereka ditahan penguasa Yusuf. Namun, selepas disiasat semua yang lain dilepas, cuma Bunyamin ditahan.
Tiba di rumah, diceritakan peristiwa penahanan itu kepada bapa mereka. Yaakub amat sedih hingga penglihatannya menjadi kabur.
Namun, selepas itu mereka menunjukkan baju Yusuf kepada Yaakub, lalu segera diciumnya. Matanya yang tidak dapat melihat tiba-tiba sembuh.
Mereka menceritakan semua peristiwa yang berlaku sepanjang berkunjung ke Mesir dan berjumpa dengan Yusuf, membuatkan Yaakub begitu gembira.
Kemudian Nabi Yaakub mengajak anak-anaknya pergi ke Mesir untuk berjumpa dengan Yusuf dan Bunyamin.
Taubatnya Malik bin Dinar -Rohimahullah-
Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan, mabuk-mabukan, maksiat, berbuat zhalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kezhaliman, tidak ada satu maksiat melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat hingga manusia tidak menghargaiku karena kebejatanku.
Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah.
Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.
Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.
Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia.
Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.
Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat.
Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan.
Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!”
Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”
Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.
Dia berkata kepadaku:
“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)
Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”
Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”
Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dia Rohimahullah berkata:
Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)
.....
Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi'in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”
Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”
Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.
Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I'tidal, III/426).
Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari, aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menikah dan dikaruniai seorang puteri yang kuberi nama Fathimah.
Aku sangat mencintai Fathimah. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.
Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka diapun mendekat kepadaku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai bajuku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanahu wa Ta'ala -lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.
Setiap kali dia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala selangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah genap tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia.
Maka akupun berubah menjadi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku belum memiliki sikap sabar yang ada pada diri seorang mukmin yang dapat menguatkanku di atas cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setanpun mempermainkanku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepadaku: “Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum pernah engkau lakukan sebelumnya.” Maka aku bertekad untuk mabuk dan meminum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum dan minum. Maka aku lihat diriku telah terlempar di alam mimpi.
Di alam mimpi tersebut aku melihat hari kiamat.
Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumipun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan ibn Fulan, kemari! Mari menghadap al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan.
Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku: “Mari menghadap al-Jabbar!”
Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitarku seakan-akan tidak ada seorangpun di padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ulat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar kearahku dengan membuka mulutnya. Akupun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Akupun berkata: “Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!” Dia menjawab: “Wahai anakku aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah kearah ini mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari kearah yang ditunjukkannya, sementara ular tersebut berada di belakangku. Tiba-tiba aku mendapati api ada dihadapanku. Akupun berkata: “Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?” Akupun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata: “Demi Allah, wajib atasmu menolong dan menyelamatkanku.” Maka dia menangis karena iba dengan keadaanku seraya berkata: “Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatupun, akan tetapi larilah kearah gunung tersebut mudah-mudahan engkau selamat!”
Akupun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak: “Wahai Fathimah tolonglah ayahmu, tolonglah ayahmu!”
Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putriku. Akupun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka diapun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular dengan tangan kirinya sementara aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia duduk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.
Dia berkata kepadaku:
“Wahai ayah, “belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid:16)
Maka kukatakan: “Wahai putriku, beritahukanlah kepadaku tentang ular itu.”
Dia berkata: “Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan dirupakan menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat? Dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya hingga dia menangis karena kondisimu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat masih kecil, tidak akan ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”
Dia Rohimahullah berkata: Akupun terbangun dari tidurku dan berteriak: “Wahai Rabbku, sudah saatnya wahai Rabbku, ya, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” Lantas aku mandi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dia Rohimahullah berkata:
Akupun masuk ke dalam masjid dan ternyata imampun membaca ayat yang sama:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (Qs. Al-Hadid: 16)
.....
Itulah kisah taubatnya Malik bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi'in, dan termasuk ulama Basrah. Dia dikenal selalu menangis sepanjang malam dan berkata: “Ya Ilahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat Yang Mengetahui penghuni sorga dan penghuni neraka, maka yang manakah aku di antara keduanya? Ya Allah, jadikanlah aku termasuk penghuni sorga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”
Malik bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di pintu masjid berseru: “Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-mu! Wahai orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-mu! Penolong-mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu: “Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya satu depa. Siapa yang mendatangi-Ku dengan berjalan, Aku akan mendatanginya dengan berlari kecil.”
Aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar memberikan rizki taubat kepada kita. Tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.
Malik bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas. (Misanul I'tidal, III/426).
Subscribe to:
Comments (Atom)

